Advertisement

Suporter PSIM Meninggal Dunia akibat Penyerangan, Penasihat Hukum Akan Lapor ke Polda

Yogi Anugrah
Senin, 02 September 2019 - 19:02 WIB
Budi Cahyana
Suporter PSIM Meninggal Dunia akibat Penyerangan, Penasihat Hukum Akan Lapor ke Polda Penasihat hukum sembilan korban, Kokok Sudan Sugijarto (baju putih), saat membuat laporan ke Polda DIY, Senin (2/9/2019). - Harian Jogja/Yogi Anugrah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Satu suporter PSIM Jogja meninggal dunia akibat penyerangan di sekitar Jl. Wates, Dusun Perengdawe, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, Selasa (27/8/2019) lalu.

Wira Dewa Setya Nugroho, meninggal dunia pada Minggu (1/9/2019) setelah mendapatkan perawatan medis. Wira merupakan salah satu korban penyerangan pekan lalu. Selain Wira, beberapa orang juga menjadi korban keributan dan dirawat di rumah sakit. Sembilan orang kemudian menunjuk Kokok Sugijarto sebagai penasihat hukum. Kokok telah melaporkan insiden penyerangan yang melukai sembilan suporter PSIM Jogja ke Polda DIY, Senin (2/9/2019).

Advertisement

Selanjutnya, Kokok juga akan melaporkan meninggalnya Wira Dewa secara terpisah.

“Ada salah satu korban yang pada Minggu kemarin meninggal, akan kami lapor tersendiri besok siang,” ujar Kokok di Polda DIY, Senin.

Kokok mengatakan penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, para korban yang mayoritas warga Bantul dan Wates melintas menggunakan sepeda motor di sekitar Jalan Wates, Dusun Perengdawe, seusai menonton pertandingan PSIM melawan Mitra Kukar.

“Waktu melintas di daerah tersebut, para korban dicegat dan diserang oleh orang-orang tidak dikenal, motifnya apa juga tidak diketahui,” kata dia seusai membuat laporan polisi, Senin (2/9/2019).

Selanjutnya, menurut Kokok terjadi keributan, dan para korban mengalami luka tembak di kaki, tangan, maupun dada. Selain itu, mereka juga mengalami luka hantaman benda tumpul seperti batu dan balok.

“Satu proyektil dikeluarkan dari tubuh salah satu korban, kami serahkan ke kepolisian, kami tidak tahu jenis senjatanya, biar penyidik yang menentukan,” ujar dia.

Menurut dia, di lokasi penyerangan tersebut sudah terjadi dua kali keributan. Kokok baru melapor ke Polda DIY karena menunggu suporter yang masih dirawat di rumah sakit.

Salah satu korban, Ryan Amanda, 19, warga Nanggulan, Kulonprogo, mengatakan dalam perjalanan pulang seusai menonton PSIM melawan Mitra Kukar, ia yang mengendarai sepeda motor dan membonceng temannya, berniat untuk menghindari keributan yang terjadi di jalan tersebut. Namun ia justru terkena tembakan di tangan kanan.

“Setelah terkena, saya cari jalan tikus untuk lari dan akhirnya ke rumah sakit. Teman yang saya bonceng tidak apa-apa. Saya juga tidak pakai atribut, hanya jaket, atribut saya simpan dalam tas,” ucap dia.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan polisi akan memeriksa pihak-pihak terkait dengan peristiwa tersebut.

“Nanti kami akan periksa, terutama pelapornya, kami bikin BAP [berita acara pemeriksaan], setelah itu nanti dilihat dari BAP awal siapa saja yang perlu dipanggil agar peristiwa tersebut bisa terungkap,” kata Yuliyanto

Kepolisian, menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Seharusnya, kata semua pihak bisa menahan diri agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Ini kan olahraga yang harusnya menjadi tontonan menarik, betul ketika di stadion tidak ada masalah, tetapi ketika mereka pulang ada ribut-ribut di jalan, itu yang sangat disayangkan. Mestinya tidak boleh terjadi lagi,” ujar Yuliyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Proliga 2024 Kamis 24 April, Pertandingan Pertama LavAni vs Garuda Jaya

Olahraga
| Kamis, 25 April 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement