Advertisement

Alami Krisis Setelah Gagal Melaju ke Semifinal, Barca Yakin Koeman Tetap Jadi Harapan

Newswire
Rabu, 19 Agustus 2020 - 07:47 WIB
Sunartono
Alami Krisis Setelah Gagal Melaju ke Semifinal, Barca Yakin Koeman Tetap Jadi Harapan Pemain Barca. - Antara.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Menghadapi krisis institusional dan olahraga setelah tersungkur 2-8 di tangan Bayern Muenchen pada Liga Champions, Barcelona berusaha kembali ke akar mereka dengan berpaling kepada Ronald Koeman yang menjadi anggota 'Tim Impian' asuhan Johan Cruyff yang mengantarkan tim Catalan ini mengangkat trofi Eropa pertamanya.

Seorang sumber klub ini memastikan Selasa waktu setempat bahwa Barca sedang merundingkan kesepakatan membebaskan orang Belanda ini dari kontraknya saat ini sebagai pelatih timnas Belanda yang peruntungannya berhasil dia balikkan.

Advertisement

Kepastian penunjukan Koeman terjadi setelah Barca memecat pelatih Quique Setien Senin waktu setempat dan memicu pemilihan presiden baru klub setelah inkumben Josep Maria Bartomeu diseru berbagai kalangan untuk mundur dari hirarki klub.

BACA JUGA : Setelah Bantai Barca, Munchen Jadi Favorit Juara Liga 

Bartomeu, presiden sejak 2014, menghadapi pemberontakan dari dalam awal tahun ini setelah enam direktur muncul dari dewan direksi karena cara klub mengatasi skandal yang melibatkan pengawasan media sosial yang ketat.

Dia juga mendapatkan kritik atas kesulitan keuangan klub yang memaksa mereka memangkas gaji staf pada April sebagai akibat dari pandemi virus corona padahal mereka memiliki pendapatan paling tinggi di dunia sepakbola.

Seandainya menjadi pelatih Barca, Koeman tidak akan bisa memimpin negerinya dalam Piala Eropa tahun depan padahal Belanda sudah melewatkan perjalanan cemerlang menuju ke sana. Belanda gagal masuk Euro 2016 dan Piala Dunia 2018 di bawah pelatih-pelatih sebelum Koeman.

Koeman (57) menghabiskan waktu enam tahun sebagai pemain Barca dan memenangkan hati klub ini pada 1992 berkat golnya dari tendangan bebas dalam final Piala Eropa melawan Sampdoria sehingga mengakhiri penantian lama klub itu dalam mencatat anugerah terbesar sepak bola kancah Eropa.

Mantan bek yang kerap dipanggil "Tintin" karena mirip karakter komik Belgia itu kembali ke Barca sebagai asisten pelatih Louis van Gaal pada 1998. Selepas dari Barca dia lalu menjadi pelatih kepala klub Belanda Vitesse Arnhem sebelum memimpin Ajax Amsterdam untuk merebut dua gelar juara liga.

BACA JUGA : Ronald Koeman Favorit Gantikan Setien Latih Barcelona 

Koeman melatih tiga klub besar di Belanda, yakni Ajax, Feyenoord dan PSV Eindhoven plus AZ Alkmaar, Benfica, Southampton, Everton dan Valencia. Yang terakhir ini satu-satunya klub Spanyol yang dia latih.

Tapi peran yang terakhir itu harus berakhir dengan bencana ketika dia dipecat pada 2008 karena nyaris terdegradasi sekalipun sukses mempersembahkan Copa del Rey pada tahun itu.

Masa kepelatihan Koeman di Everton juga berakhir dengan bencana dan juga nyaris terdegradasi. Namun nama dia tetap ada di hati Barcelona sampai-sampai dia selalu disebut kapan pun klub ini membutuhkan manajer baru.

BACA JUGA : Barcelona Hadapi Cobaan Berlipat Menuju Trofi Penyelamat 

Awal tahun ini pun dia sudah didekati Barcelona ketika Ernesto Valverde dipecat tetapi menampiknya karena faktor Piala Eropa yang kemudian ditunda karena pandemi virus corona, demikian Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Proliga Hari Pertama, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB

Olahraga
| Jum'at, 26 April 2024, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement