Advertisement

Profil Mataram Utama, Anak Kemarin Sore yang Berbagi Panggung dengan Warisan Simbah

Arief Junianto
Jum'at, 01 April 2022 - 12:17 WIB
Budi Cahyana
Profil Mataram Utama, Anak Kemarin Sore yang Berbagi Panggung dengan Warisan Simbah Skuat Mataram Utama berfoto bersama seusai kegiatan ziarah ke Makam Raja-Raja Mataram, beberapa waktu lalu. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Mataram Utama adalah anak kemarin sore. Belum genap setahun dibentuk, klub sepak bola asal DIY ini melesat menjadi satu dari delapan klub Liga 3 2021/2022 yang promosi ke Liga 2 musim mendatang. Mataram Utama akan berlaga di panggung yang sama dengan klub legendaris yang hampir berumur satu abad dan dikenal sebagai warisane simbah oleh publik bola DIY: PSIM Jogja.

BACA JUGA: PSS Sleman & Barito Bertahan, Persipura Degradasi ke Liga 2

Advertisement

Lapangan Kenari, Jogja, Kamis (24/3/2022) pagi riuh. Puluhan anak muda mengenakan jersey sepak bola dengan logo klub Mataram Utama, berkumpul di tepi lapangan. Sembari sesekali menenggak air minum, perhatian mereka tertuju pada satu sosok yang berdiri.

Erwan Hendarwanto, mantan pelatih PSIM yang kini memimpin kursi kepelatihan Mataram Utama serius menerangkan sesuatu kepada puluhan anak muda itu.

Nyaris setiap pagi, di bawah arahan Erwan, Mataram Utama menggelar latihan di lapangan yang berada di utara Gor Amongraga, Jogja. Latihan yang dipimpin Erwan, sepintas memang terlihat berbeda dengan latihan klub sepak bola profesional pada umumnya yang terlihat sangat serius.

“Karena tim ini memang dibentuk secara kekeluargaan. Tidak ada seleksi terbuka, siapa yang mau bergabung silakan,” kata Erwan ditemui seusai latihan, Kamis.

Meski begitu, bukan berarti latihan digelar apa adanya. Dalam setiap sesi latihan, materi khusus yang sistematis sudah disiapkan Erwan dan asisten-asistennya. Mulai dari pola organisasi tim, menyerang, bertahan, transisi, hingga komposisi dan formasi pun diatur sedemikian detail dan sistematis.

Skema latihan inilah yang menjadi salah satu biang kesuksesan Mataram Utama. Betapa tidak, dari delapan tim Liga 3 2021/2022, Mataram United tercatat sebagai tim termuda.

“Mudanya pun gak tanggung-tanggung. Belum genap setahun. Ya, dari usia, kami memang masih anak kemarin sore,” ucap Erwan sembari terbahak.

Mataram Utama resmi dibentuk pada 21 Juni 2021. Klub ini merupakan pengembangan dari Manggala Siwo PWI DIY yang merupakan perkumpulan anggota Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Jogja.

Pembentukan Mataram Utama terbilang telat. Ketika hampir semua kontestan Liga 3 sudah mulai membentuk tim, Mataram Utama justru belum melakukan apa-apa. Perburuan pemain pun dilakukan seadanya. Erwan dan para asistennya hanya bisa mengandalkan jejaring.

Sejumlah pemain yang ia kenal dan belum memiliki tim, ia minta bergabung. Dari pemain itulah, Erwan juga mendapatkan rekomendasi pemain lain yang bisa diajak bergabung. Akhirnya, dengan perburuan pemain secara mulut ke mulut, dari telepon ke telepon, dan juga dari Whatsapp ke Whatsapp itulah, skuat Mataram Utama terbentuk.

Mataram Utama sempat tak punya stok kiper lantaran dua kiper yang dimiliki justru memilih menyeberang ke Persipa Pati dan Persibat Batang. Erwan kemudian mendapatkan rekomendasi kiper dari salah satu pemainnya.

Perwakilan manajemen PT Mataram Perkasa Utama yang diwakili Direktur Utama, Janu Riyanto, mengatakan sejak awal kompetisi hingga kini mereka berlaga di fase semifinal Liga 3, dana lebih dari Rp1 miliar sudah dikeluarkan oleh PT Mataram Utama Perkasa.

BACA JUGA: Mataram Utama Raih Gelar Tim Fairplay Liga 3

Pada awal berembug dengan Janu Riyanto, wartawan yang kini menjadi Manajer Mataram Utama sekaligus Direktur PT Mataram Utama Perkasa (badan hukum yang menaungi Mataram Utama), Erwan mengaku hanya berencana membentuk sebuah tim yang bisa menjadi role model bagi pengembangan potensi pesepak bola usia dini.

“Karena kami kan punya tim KU [kelompok umur] 15 dan KU 17. Jadi kami juga berencana membentuk tim senior yang bisa menjadi role model bagi mereka [KU 15 dan KU 17],” ucap Erwan.

Pembentukan Mataram Utama

Janu Riyanto menyebutkan pola pembinaan yang diterapkan di Mataram Utama terbilang anti-mainstream. Jika kebanyakan tim melakukan pola pembinaan yang mengerucut ke atas, kali ini dia justru membaliknya.

Pola pembinaan yang ia lakukan justru dari tim senior baru menyasar ke tim junior. Tim senior ia poles sedemikian rupa untuk menciptakan pola permainan baku Mataram Utama.

Setidaknya, dengan pola seperti itu, dia berharap ada progres pembinaan pesepak bola usia dini di DIY. Muaranya, akan lahir potensi-potensi sepak bola baru dari Tanah Mataram.

Erwan berkomitmen untuk tak nggondheli pemainnya di Liga 2 musim depan. Jika ada pemainnya yang mendapatkan tawaran untuk merumput bersama klub lain yang memiliki visi jelas, dia akan mendorongnya untuk pergi dari Mataram Utama. “Saya akan jadi orang pertama yang mendorong mereka pergi ke klub lain. Syaratnya cuma satu, klub yang akan mereka tuju memiliki visi dan target yang jelas,” kata dia.

BACA JUGA: Sukses Gaet Ronaldinho, RANS Cilegon FC Masih Incar Pemain Kelas Dunia

Bahkan, bukan tidak mungkin jika nantinya pemain hasil gemblengan Mataram Utama akan menyeberang ke klub lain di DIY yang sudah mapan sebelumnya, seperti PSIM Jogja ataupun PSS Sleman.

Bahkan, kalau perlu, kata Janu, lolosnya Mataram Utama ke Liga 2 musim depan, bisa menjadi motivasi PSIM Jogja untuk segera angkat kaki dari Liga 2 menuju Liga 1. “Semoga dengan berada satu kasta dengan kami, bisa jadi motivasi PSIM lolos ke Liga 1. Bagaimanapun, kami semua masih punya ikatan emosional yang kuat dengan PSIM,” ucap Janu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement