Advertisement

FIFA Kaji Pagelaran Piala Dunia Tiap 2 Tahun Sekali

Hadijah Alaydrus
Sabtu, 22 Mei 2021 - 11:47 WIB
Sunartono
FIFA Kaji Pagelaran Piala Dunia Tiap 2 Tahun Sekali Logo FIFA. - REUTERS/Arnd Wiegmann

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Federasi sepak bola dunia, FIFA, akan melakukan studi kelaikan wacana penyelenggaraan Piala Dunia dan Piala Dunia Putri tiap dua tahunan. Wacana itu diajukan oleh perwakilan federasi sepak bola Arab Saudi, SAFF, dalam kongres tahunan FIFA yang dilangsungkan Jumat malam (21/5/2021).

"Kami percaya masa depan sepak bola menghadapi persimpangan penting. Ada banyak isu yang dihadapi sepak bola yang semakin parah karena pandemi ini," kata Presiden SAFF Yasser Al-Misehal, Sabtu (22/5/2021).

Advertisement

BACA JUGA : Jogja Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021

"Ini saatnya meninjau bagaimana olahraga global ini terstruktur dan mempertimbangkan apa yang terbaik bagi masa depan olahraga kita ini. Termasuk dengan mempertimbangkan apakah format kompetisi empat tahunan saat ini bisa optimal dari segi kompetisi maupun aspek komersial," ujarnya menambahkan.

Proposal studi kelaikan yang diajukan SAFF mendapat dukungan dari 166 federasi anggota FIFA, sedangkan 22 lainnya menolak.

Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut proposal itu fasih dan terperinci dan menyatakan studi kelaikan akan meliputi apakah turnamen dua tahunan bisa masuk dalam kalender pertandingan internasional secara menyeluruh.

"Tidak penting apa sikap saya sekarang, yang penting adalah apa hasil studi ini nantinya," kata Infantino.

"Kita harus bisa meninjau studi ini dengan pikiran terbuka... kami tahu nilai Piala Dunia, percayalah, sebagaimana kami juga tahu apa dampak yang bisa ditimbulkan Piala Dunia," ujarnya menambahkan.

BACA JUGA : Kepastian Piala Dunia U-20 2021 di Stadin Mandala Krida

Kendati demikian, Infantino mempertanyakan apakah sistem yang berlaku saat ini terkait fase kualifikasi yang berlangsung setahun sebelum turnamen kontinental maupun Piala Dunia masih format terbaik.

"Apakah ini cara terbaik bagi sepak bola, karena kami mendengar banyak fan mengatakan mereka ingin melihat lebih banyak pertandingan yang menentukan, kurangi yang tidak bermakna, poin-poin ini harus dipertimbangkan," katanya. "Kami akan membicarakannya, menganalisisnya, tetapi dalam semua diskusi akan tetap memprioritaskan aspek persaingan olahraga ketimbang komersial," tutupnya.

Wacana Piala Dunia dua tahunan sama kontroversialnya di mata publik dengan inisiatif Liga Super Eropa serta format baru Liga Champions mulai 2024/25 karena sarat dengan muatan kepentingan komersial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement