Advertisement
Stadion Mandala Krida Turut Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Penonton Minimal Harus 10.000 Orang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Stadion Mandala Krida Yogyakarta bakal jadi salah satu tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 2021. Syaratnya penonton diminta mencapai 10.000 orang.
FIFA mengajukan syarat jumlah minimal penonton Piala Dunia U-20 2021 kepada Indonesia. Yakni, harus tembus 10 ribu penonton di tiap laga.
Advertisement
Piala Dunia u-20 2021 dilangsungkan mulai 24 Mei hingga 12 Juni 2021. Ajang itu dilaksanakan di enam stadion di kota-kota berbeda, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Stadion Pakansari di Cibinong, Stadion Manahan di Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.
Selain mengumumkan Hal itu tertuang dalam rapat koordinasi antara PSSI dengan Kemenpora serta pihak terkait pesta sepakbola terbesar di dunia tersebut pada Rabu (22/1/2020) kemarin.
Dalam pertemuan itu dituliskan bahwa FIFA meminta agar setiap pertandingan yang digulirkan meski sejak babak penyisihan minimal kehadiran penontonnya menembus 10 ribu sampai 20 ribu orang.
"Penonton tak boleh kurang dari 10 ribu orang dan ini menjadi kewajiban buat pemerintah untuk mendorong itu," kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, di Kantor Kemenpora, Senayan, Kamis (23/1/2020).
Gatot batas minimal penonton itu menjadi syarat wajib karena FIFA tak ingin pertandingan sepi penonton. FIFA merujuk dari Piala Dunia Kolombia sembilan tahun lalu. Saat itu, stadion di Kolombia selalu penuh sehingga secara visual pun menarik. Sebaliknya, Piala Dunia U-20 2019 di Polandia mencatatkan jumlah penonton terendah.
"Makanya belajar dari itu FIFA minta agar nanti setiap laga minimal 10.000, tapi itu sifatnya imbauan, wajarlah," ujar dia.
Nah, cara Kemenpora untuk menggaet penonton yang banyak, Gatot mengatakan, akan melakukan promosi dengan PSSI melalui event-event nasional, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, pada 20 Oktober sampai 2 November 2020. Tapi, langkah itu bisa jadi terbentur adimistrasi Piala Dunia U-20.
"Hanya saja kami belum dapat logo resminya. Logo kemarin kan baru saat bidding, makanya saya minta apakah logo mau disayembarakan seperti Asian Games 2018," tuturnya.
"Secara internal kami juga akan memberikan surat edaran dari menteri ke daerah-daerah seperti saat sosialisasi Asian Games waktu lalu," dia menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Detik.com
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement