Advertisement
PSS Sleman Punya Rekor Buruk di Kandang Saat Main Sore Hari, Ini Kata Seto
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - PSS Sleman sementara masih tertahan di peringkat kedelapan klasemen sementara Liga 1 2019, setelah dipertandingan terakhir ditahan imbang Madura United 2-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (29/9/2019) sore.
Raihan hasil imbang ini kian menambah catatan kurang baik bagi PSS Sleman saat menjamu tim tamu di kandang pada sore hari. Sebab, dari data yang ada, hingga pekan ke-21, PSS selalu gagal meraih kemenangan saat menjamu tim tamu di Stadion Maguwoharjo jika pertandingan digelar di sore hari.
Advertisement
Bahkan dari 5 pertandingan kandang yang digelar sore hari, PSS sempat sekali di kalahkan di hadapan publiknya, yakni dikalahkan PSIS Semarang dengan skor 1-3 pada Rabu (17/7/2019).
Adapun sisanya empat pertandingan kandang digelar sore hari lainnya, PSS selalu meraih hasil imbang. Dimulai dari ditahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 1-1 pada Jumat (21/6/2019), ditahan imbang Barito Putra dengan skor 2-2, pada Sabtu (27/7/2019), ditahan imbang Persipura dengan skor 1-1 pada Kamis (19/9/2019) dan pertandingan terakhir, Minggu (29/9/2019) sore, PSS ditahan imbang Madura United dengan skor 2-2.
Hasil ini sangat bertolak belakang jika PSS menggelar laga kandang di malam hari di kandang. Dari 5 laga kandang di malam hari, PSS berhasil meraih tiga kali kemenangan, sisanya dua pertandingan lainnya berakhir dengan hasil imbang. Tiga kemenangan PSS di laga kandang malam hari didapatkan saat menekuk Arema FC 3-1 (15/5/2019), menang 2-1 dari Persebaya 2-1 (13/6/2019), dan menang dari PSM Makassar dengan skor 3-2 (23/8/2019). Sedangkan dua pertandingan kandang di malam hari yang berakhir imbang adalah saat ditahan Semen Padang 1-1 (25/5/2019) dan menahan imbang Persela 1-1 (15/8/2019).
Menanggapi persoalan tersebut, pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro pun angkat bicara. Pelatih asal Kalasan ini beralasan, kegagalan PSS meraih kemenangan di kandang saat digelar sore hari tidak bisa lepas dari faktor teknis dan nonteknis. Teknis dalam hal ini adalah persoalan motivasi dan beban yang dimiliki oleh Bagus Nirwanto dan kawan-kawan. Sedangkan kendala nonteknis di sini adalah lebih kepada persoalan cuaca panas dan berpengaruh terhadap penampilan punggawa PSS Sleman.
“Beban pasti ada. Di mana pemain memiliki beban untuk memenangkan pertandingan. Selain itu, faktor cuaca jadi kendala. Ini jadi catatan saya pribadi dan tim ke depan. Jika main sore hari kami harus mengantisipasinya seperti apa?,” kata Seto, Senin (30/9/2019).
Menurut Seto, jika menilik stamina dan kebugaran pemain, dipastikan tim pelatih sudah tidak memiliki waktu untuk meningkatkan kebugaran para punggawa Super Elang Jawa. Sebab, kompetisi telah berjalan.
“Saya hanya bisa beri masukan untuk atasi ini. Bagaimana kami bermain efektif dan efisien. Kuncinya di situ. Tetapi, terkadang situasi di pertandingan lain. Pemain lupa apa yang saya bilang. Tetap harus kami ingatkan jika main sore hari,” ucap Seto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement