Advertisement

Hadapi Kamerun di Lanjutan Piala Dunia 2022, Serbia Diterpa Isu Politik

Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 28 November 2022 - 15:47 WIB
Budi Cahyana
Hadapi Kamerun di Lanjutan Piala Dunia 2022, Serbia Diterpa Isu Politik Gawang Serbia dibobol Richarlison di laga pembuka Grup G Piala Dunia 2022. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kamerun dan Serbia akan saling berhadapan dalam lanjutan Grup G Piala Dunia 2022 di Stadion Al Janoub, Qatar, Senin (28/11/2022) sore WIB.

Dua tim ini merupakan pesakitan yang sama-sama kalah pada laga pertama. Kamerun takluk dari Swiss dengan skor 0-1. Sementara, Serbia kalah dari Brasil dengan skor 0-2.

Advertisement

Kedua tim harus mati-matian untuk memenangi laga guna memupuk asa melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Namun, ada faktor luar lapangan yang menghantui kedua tim. Serbia harus menghadapi polemik munculnya bendera Kosovo di ruang ganti mereka saat melawan Brasil di Stadion Lusail, Qatar.

Terdapat tulisan "Kami tidak menyerah" dalam bahasa Serbia di bendera Kosovo tersebut. Hal itulah yang memicu kontroversi.

FIFA telah merespons keberadaan bendera Kosovo di ruang ganti pada laga Piala Dunia 2022 itu. Timnas Serbia dinilai melanggar Pasal 11 Kode Disiplin FIFA dan Pasal 4 Regulasi Piala Dunia FIFA 2022.

"Komite Disiplin FIFA telah membuka proses melawan Asosiasi Sepak Bola Serbia karena bendera yang dipajang di ruang ganti mereka pada pertandingan Brasil vs Serbia," bunyi pernyataan FIFA, dilansir dari Aljazeera.

Sementara, pelatih Serbia Dragan Stojkovic enggan berkomentar atas polemik bendera Kosovo itu jelang laga menghadapi Kamerun. Ia hanya mengatakan bahwa pertandingan melawan Kamerun merupakan laga penting.

"Kami sendiri memulai dengan kekalahan, tapi itu tidak mengurangi ambisi dan tujuan kami untuk apa yang ingin kami capai dan apa yang kami harapkan," kata Stojkovic dikutip dari Daily Mail.

BACA JUGA: Laga Alot dan Berkelas, Spanyol Jerman Berakhir Seri

Sementara, Kamerun diterpa rumor adanya tekanan dari mantan bintang legendaris mereka Samuel Eto'o yang saat ini menjabat sebagai presiden federasi sepakbola di Kamerun.

Eto'o dirumorkan memberi gangguan kepada skuat asuhan Rigobert Song, termasuk pemilihan pemain.

Namun, Song menyangkal adanya tekanan yang tidak adil dari Eto'o. Song juga membantah tekanan Eto'o yang menjadi alasan timnya tampil buruk dalam kekalahan 1-0 menghadapi Swiss.

“Saya akan mengatakan bahwa kadang-kadang dia [Eto'o] bahkan ingin mengenakan jersey dan keluar ke lapangan untuk bermain, karena dia ingin memberikan segalanya. Tapi itu bukan alasan para pemain saya tidak mencetak gol melawan Swiss. Dia [Eto'o] tidak menaruh beban atau tekanan apa pun di pundak kami," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement