Advertisement

Tragedi Kanjuruhan, Semua Pengurus PSSI Diminta Mundur

Wibi Pangestu Pratama
Senin, 03 Oktober 2022 - 03:27 WIB
Budi Cahyana
Tragedi Kanjuruhan, Semua Pengurus PSSI Diminta Mundur Unjuk rasa suporter sepakbola Indonesia atas Tragedi Kanjuruhan yang berlangsung di kawasan Stadiun Gelora Bung Karno, Jakarta Minggu (2/10/2022). - JIBI/Bisnis.com/Surya Dua Artha

Advertisement

Harianjogha.com, JAKARTA—Presiden Madura United Achsanul Qosasi meminta para pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI mundur dari jabata mereka menyusul Tragedi Kanjuruhan.

Pengurus PSSI, kata Achsanul, wajib bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa, korban luka, dan masalah yang ada.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan oleh Achsanul Qosasi melalui unggahan di akun Twitter @AchsanulQosasi. Dia memberikan tanggapan mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, dengan kapasitasnya sebagai Presiden Klub Madura United.

Achsanul menilai bahwa PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus menghentikan jalannya kompetisi Liga 1 hingga terdapat pernyataan resmi dari Federation Internationale de Football Association (FIFA) mengenai tragedi tersebut.

Penghentian kompetisi menjadi penting agar terdapat evaluasi menyeluruh dan mendalam atas tragedi yang ada. Kompetisi Liga 1 baru bisa berjalan setelah adanya perbaikan.

Achsanul pun menilai bahwa para pengurus PSSI harus mundur dari jabatannya. Jumlah korban jiwa yang lebih dari 127 orang membuat kejadian di Kanjuruhan sebagai tragedi terburuk kedua dalam sejarah sepak bola dunia, setelah tragedi Estadio Nacional di Peru pada 1964, yang menewaskan 328 orang.

"PSSI wajib bertanggung jawab, dan semua pengurusnya harus mundur. Sebagai respect terhadap korban dan keluarganya," tulis Achsanul dalam cuitannya, Minggu (2/10/2022).

Dia pun menilai bahwa PSSI tidak perlu membentuk tim-tim tertentu untuk mengusut tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atau Komite Olahraga Nasional Indonesia selaku organ pemerintah yang semestinya melakukan pengusutan.

Lalu, organ pemerintah harus melibatkan penegak hukum dan FIFA dalam membuat investigasi dan menentukan langkah selanjutnya. Hal tersebut penting agar independensi dari penyelidikan dapat berjalan, sehingga hasilnya obyektif.

"Jangan melokalisir kesalahan di Malang, bahwa yang salah seolah yang mengurus pertandingan di Malang. Ini keputusan federasi nasional, di bawah kendali federasi [PSSI], tragedi dunia sepak bola," tulis Achsanul yang juga merupakan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI-Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kalahkan Ginting di Final All England Open 2024, Jonatan: Tak Disangka

Olahraga
| Senin, 18 Maret 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement