Advertisement

Promo November

Bukan Kali Pertama, 2018 Tembakkan Gas Air Mata Juga Terjadi di Stadion Kanjuruhan

Jumali
Minggu, 02 Oktober 2022 - 13:27 WIB
Jumali
Bukan Kali Pertama, 2018 Tembakkan Gas Air Mata Juga Terjadi di Stadion Kanjuruhan Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. - ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA -- Penembakan penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur bukan kali pertama terjadi.

Sebelum terjadi tragedi Stadion Kanjuruhan yang membuat 127 orang meninggal dunia, Sabtu (1/10/2022) malam, penembakan gas air mata pernah terjadi di kandang Arema FC tersebut, pada 2018 lalu.

Advertisement

BACA JUGA : PT LIB Hentikan Liga 1 Selaam Sepekan Akibat Tragedi Stadion Kanjuruhan

Saat itu pertandingan antara Arema FC vs Persib Bandung digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018) dengan skor akhir 2-2.

Situasi yang terjadi pada 2018, hampir sama dengan Sabtu (1/10/2022) malam, di mana, suporter masuk ke lapangan. Alhasil, polisi pun memilih menembakkan gas air mata untuk mengendalikan massa.

Alhasil, berdasarkan perhitungan manajemen Arema FC pada saat itu, ada 214 orang harus menjalani perawatan. Beberapa di antaranya harus menjalani rawat inap.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Dari meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri.

Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri. Stadion Kanjuruhan yang merupakan markas Arema FC menjadi saksi dalam tragedi berdarah tersebut. Ini sejarah stadion kebanggan suporter Aremania tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Sambut Musim 2025, Ini Tampilan Baru MotoGP Tahun Depan

Olahraga
| Senin, 18 November 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement