Advertisement

Ronaldo Kwateh, Bintang Masa Depan Indonesia Didikan Eks Pemain PSIM dan Persiba

Jumali
Jum'at, 28 Januari 2022 - 08:27 WIB
Budi Cahyana
Ronaldo Kwateh, Bintang Masa Depan Indonesia Didikan Eks Pemain PSIM dan Persiba Ronaldo Kwateh - PSSI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Ronaldo Kwateh, pemain termuda dalam sejarah Timnas Indonesia, punya profil mentereng sejak usia belia. Darah sepak bola mengalir deras di tubuhnya, berasal dari mantan pemain Persiba Bantul dan PSIM Jogja. Ronaldo Kwateh kini menjadi bintang masa depan Timnas Indonesia.

Ronaldo Kwateh lahir di Bantul, 19 Oktober 2004. Ayahnya Roberto Kwateh, pria kelahiran Liberia yang menghabiskan karier sepak bolanya di Indonesia. Ibunya Citra Kusumawati, perempuan Bantul.

Advertisement

BACA JUGA: Perjalanan Mohamed Salah dari Delta Sungai Nil Menjadi Superstar Anfield, dan Penyebab Kegagalannya di Chelsea

Roberto Kwateh pernah bermain di PSIS, Persib Bandung, Persiba Bantul, PSCS Cilacap, hingga PSIM Jogja. Berkulit legam seperti ayahnya, Ronaldo Kwateh sering dikira orang asing.

"Sebagian besar orang melihat saya seperti orang luar negeri, tapi setelah saya bicara dengan mereka, malah kata mereka saya medhok (berlogat Jawa kental) gitu, karena saya tinggal di Jogja dari kecil," kata Ronaldo Kwateh di Youtube KMavis beberapa waktu lalu.

Selain belajar dari ayahnya, Ronaldo Kwateh mulai menimba ilmu sepak bola di Sekolah Sepak Bola (SSB) Selabora Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ronaldo kemudian pindah ke SSB Real Madrid.

Bakat yang dimiliki Ronaldo membuatnya bergabung dengan tim Persib U-16 di kompetisi Elite Pro. Sejak didatangkan manajemen akademi Persib pada pertengahan 2019 lalu, Ronaldo Kwateh langsung menanjak. Ia menjadi penyerang tumpuan Maung Ngora, julukan Persib Muda.

Ronaldo tercatat dalam skuat Tim Nasional U-16 asuhan Bima Sakti. Ia sempat ikut dalam pemusatan latihan di Stadion Pakansari, Bogor.

Sinarnya di tim muda Persib membuat manajemen Madura United meliriknya. Pada Februari 2021, Ronaldo bergabung bersama dengan Madura United.

Di tim berjuluk Sape Kerab ini, Ronaldo langsung jadi starter saat melawan Persikabo. Pelatih Madura United saat itu, Rahmad Darmawan mengaku punya pertimbangan menurunkan Ronaldo. "Dia mampu bersaing saat sesi latihan. Maka saya beri kesempatan. Saya minta jangan cepat puas dan selalu mengasah diri karena performa dia sejatinya belum maksimal," katanya.

BACA JUGA: Mario Gotze, Kemerosotan Tuhan Palsu

Bersama Madura United, Ronaldo Kwateh menjadi pemain debutan termuda di Liga 1 2021 bersama dengan Madura United pada usia 16 tahun 10 bulan.

Paman Ronaldo, Julius Kwateh, berharap agar Ronaldo mampu terus gemilang di Timnas. "Mudah-mudahan dia bisa kasih yang terbaik untuk Timnas," katanya.

Julius bersama Roberto Kwateh kini mengembangkan akademi sepak bola bernama JK Academy di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul. Akademi sepak bola itu menggembleng pemain kelompok umur 15 tahun, 18 tahun, dan 21 tahun.

Rekor Timnas

Pemain bernama lengkap Ronaldo Joybera Kwateh itu menorehkan rekor saat diturunkan dari bangku cadangan saat Indonesia mengalahkan Timor Leste 4-1 pada laga persahabatan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Kamis (27/1/2022) malam.

Ronaldo Kwateh membuat catatan manis. Saat dimasukkan Shin Tae-yong di babak kedua, Ronaldo Kwateh baru berusia 17 tahun, tiga bulan, delapan hari. Dia menjadi debutan termuda Timnas Indonesia, memecahkan rekor Asnawi Mangkualam Bahar yang pertama kali bermain untuk Indonesia di usia 17 tahun, lima bulan, 17 hari, pada 21 Maret 2017. Kini Asnawi adalah kapten kedua Timnas Indonesia setelah Evan Dimas.

Ronaldo Kwateh tak hanya membuat rekor, tetapi juga bermain apik. Dia mengukir asis untuk gol penyama kedudukan Indonesia yang dicetak Ricky Kambuaya di menit ke-56. Berkat asis Ronaldo Kwateh, Indonesia menyeimbangkan skor menjadi 1-1 dan selanjutnya melumat Timor Leste 4-1.

Sebelum mencatat rekor di Timnas Senior, Kwateh sudah membuat sensasi di Timnas U-23.

Selasa (19/10/2021) malam menjadi waktu yang tidak dapat dilupakan Ronaldo Joybera Kwateh. Remaja kelahiran Bantul, 19 Oktober 2004 ini genap berusia 17 tahun.

Namun sweet seventeen Kwateh tak dirayakan sebagaimana perayaan ulang tahun sebagian ABG. Perayaan penanda peralihan dari usia remaja ke dewasa Ronaldo dilakukan jauh dari hingar bingar dan pesta bersama karib dan sahabat-sahabatnya.

Ronaldo merayakan usia ke-17 dengan membela Timnas U-23 saat melawan Tajikistan di Central Stadium Dushanbe. Ronaldo diturunkan sejak menit ke-67 menggantikan Bagus Kahfi seusai Indonesia membalikkan keunggulan dari awalnya tertinggal 0-1 menjadi 2-1 setelah Bagus Kahfi menceploskan gol kedua bagi Indonesia pada menit ke-64. Bersama dengan pemain lainnya, Ronaldo memberikan kontribusi sehingga berhasil mempertahankan skor hingga pertandingan kelar.

BACA JUGA: Nadi yang Dipotong: Bagaimana Industri Rokok Tersisih dari Industri Olahraga Global

Meski memulai debut pada menit ke-67, dan bermain hanya selama 28 menit bersama Timnas U-23, hal itu menjadi sebuah pengalaman berharga sekaligus kado bagi Ronaldo di ulang tahunnya ke-17. Winger muda ini adalah pemain termuda yang bergabung dalam skuat asuhan Shin Tae-yong.

"Saya kaget dan tidak percaya dipanggil pelatih Shin Tae-yong ke Timnas U-23. Dan saya harus berusaha keras dan terus berjuang demi mendapatkan tempat," kata anak legenda Persiba Bantul asal Liberia, Roberto Kwateh ini, Kamis (21/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kalahkan Ginting di Final All England Open 2024, Jonatan: Tak Disangka

Olahraga
| Senin, 18 Maret 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement