Advertisement

Promo November

Ini Pengakuan Pentolan Suporter dari Klaten tentang Alasan Mendukung PSS & PSIM

Ponco Suseno
Rabu, 15 Desember 2021 - 16:07 WIB
Budi Cahyana
Ini Pengakuan Pentolan Suporter dari Klaten tentang Alasan Mendukung PSS & PSIM Perwakilan suporter PSIM Jogja (memakai kemeja kotak-kotak hitam) dan suporter PSS Sleman (memakai jaket) berdamai di Mapolres Klaten, Selasa (14/12 - 2021).

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Tawuran antarsuporter yang pecah di Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, akhir pekan lalu menunjukkan bahwa Kota Klaten hingga Prambanan menjadi "daerah abu-abu" bagi para pencinta sepak bola. Dari Kota Klaten hingga Prambanan, banyak ditemukan komunitas suporter dari berbagai tim sepak bola di Tanah air.

Tawuran antarsuporter pecah di di depan New Normal Angkringan Jl. Ki Pandanaran, Danguran, Klaten Selatan, Sabtu (11/12/2021) pukul 18.00 WIB. Kedua suporter sepak bola yang terlibat tawuran sama-sama berasal dari DIY, yakni suporter PSIM Jogja dan suporter PSS Sleman. Suporter yang terlibat tawuran itu didominasi warga Klaten.

Advertisement

BACA JUGA: PKL Malioboro Direlokasi Januari 2022, Belum Ada Retribusi di Tempat Baru

Kawasan Kota Klaten hingga Prambanan yang menjadi perbatasan Klaten (Jateng) dengan Jogja diyakini sebagai "daerah abu-abu" bagi para pencinta sepak bola. Di sepanjang kawasan tersebut, orang Klaten memiliki selera sendiri-sendiri untuk memilih tim kesayangan. Selain ditemukan suporter PSIM Jogja dan PSS Sleman, di kawasan abu-abu juga ditemukan suporter PSIK dan suporter Persis Solo. Bahkan ditemukan juga suporter Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan lainnya.

"Saya sendiri sulit menjelaskan kenapa saya yang orangKlaten tapi justru mendukung PSS Sleman. Saya enggak punya jawaban karena itu naluri alami. Itu dari hati kami. Enggak bisa juga dipaksa harus PSIK dan lainnya," kata Wawan Susanto, perwakilan suporter PSS Sleman, saat ditemui JIBI, di Mapolres Klaten, Selasa (14/12/2021).

Wawan Susanto yang berasal dari Kecamatan Pedan tersebut mengakui banyak ditemukan komunitas suporter dari kawasan Kota Klaten hingga Prambanan.

"Rivalitas harus ada. Tapi kondusivitas harus tetap dijaga. Di Klaten sendiri, yang tergabung dalam pendukung PSS Sleman [Shine Together] mencapai seribuan orang. Kami pun juga berkomunikasi secara baik dengan suporter lainnya, dengan The Jak Mania [suporter Persija Jakarta] dan lainnya," katanya.

Hal senada dijelaskan Dwi Sigit Kurniawan, perwakilan suporter PSIM Jogja. Warga Kecamatan Bayat ini mengaku juga tak dapat menjelaskan kecintaannya terhadap PSIM Jogja dibandingkan tim sepak bola di Klaten (PSIK Klaten) atau yang lainnya.

"Saya dari Korwil Bayat [pendukung PSIM Jogja dari Korwil Bayat]. Di Klaten ini ada juga Korwil Cawas, Korwil Wedi. Saya sudah lama menjadi pendukung PSIM Jogja. Sejak tahun 2011 sudah biru [sebagai pendukung PSIM Jogja]," katanya.

Polres Klaten sempat menutup Jl. Ki Pandanaran di Danguran, Klaten Selatan selama dua jam saat melerai tawuran antarsuporter PSIM Jogja dengan PSS Sleman.

BACA JUGA: Ini Penampakan Vila yang Dijual Seharga Rp7,4 Triliun

Akibat tawuran itu, seorang suporter PSIM mengalami luka di bagian bibir dan jari, yakni Rangga Aditya Pratama, 24,.

Setelah dimediasi polisi, suporter PSIM Jogja dan suporter PSS Sleman yang terlibat tawuran di Danguran, Kecamatan Klaten Selatan sepakat berdamai di Mapolres Klaten, Selasa (14/12/2021) siang. Sedianya, polisi sudah bersiap menjerat tujuh suporter PSS Sleman dengan Pasal 170 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atau Pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman lima tahun enam bulan. Masing-masing suporter itu, yakni ADE, OP alias OT, AAP, AIF, MDD, NFS, dan HAP.

"Kami akan terus memantau para suporter yang terlibat. Jika berulah kembali, akan diproses secara hukum," kata Kasihumas Polres Klaten, Iptu Abdillah, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Sambut Musim 2025, Ini Tampilan Baru MotoGP Tahun Depan

Olahraga
| Senin, 18 November 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement