Advertisement

Preview Euro 2020: Peluang Pamungkas Generasi Emas Belgia

Chrisna Chaniscara
Jum'at, 04 Juni 2021 - 20:17 WIB
Budi Cahyana
Preview Euro 2020: Peluang Pamungkas Generasi Emas Belgia Kevin de Bruyne - Instagram @belgianreddevils

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Label generasi emas lekat dengan Timnas Belgia saat deretan bintang seperti Kevin De Bruyne, Eden Hazard, dan Romelu Lukaku mulai mencuat pada tahun 2013.

Sejak saat itu, tim berjuluk Rode Duivels (Setan Merah) tersebut digadang-gadang menjadi penguasa baru di Eropa bahkan dunia. Namun delapan tahun berselang, periode emas itu ternyata belum menghasilkan trofi apa-apa bagi Belgia.

Advertisement

Setan Merah secara mengejutkan disingkirkan Wales di perempat final Euro 2016. Pada Piala Dunia 2018, langkah Belgia terhenti di empat besar usai ditaklukkan Prancis. Ajang Euro 2020 diyakini menjadi kesempatan terakhir Kevin De Bruyne dkk. untuk membuktikan diri. Pada turnamen kali ini, skuat Belgia rata-rata berusia 29,1 tahun, salah satu yang tertua di Euro 2020. Mereka barangkali tak akan bertemu dengan Piala Dunia atau Euro mendatang karena telah melewati usia produktif atau memasuki masa pensiun. 

Kelayakan Romelu Lukaku dkk. menyandang predikat generasi emas bakal langsung mendapat ujian berat di babak penyisihan. Belgia tergabung di Grup B bersama tim kuda hitam macam Rusia, Denmark, dan Belgia. Seperti julukannya, Tim Dinamit, Denmark berpotensi mengejutkan Belgia dengan deretan pemain berpengalaman macam Christian Eriksen, Pierre-Emil Hojbjerg dan Kasper Schmeichel. Jawara Euro 1992 itu bakal sedikit diuntungkan karena akan bermain di kandang sendiri dalam tiga laga di fase grup.

Selain Denmark, Rusia juga bakal tampil di hadapan publik sendiri dalam dua laga. Tim berjuluk Sbornaya itu tentu ingin mengoptimalkan dukungan fans untuk lolos dari Grup B. Rusia sendiri sempat menorehkan catatan apik dengan menempati peringkat ketiga di Euro 2008. Pada Piala Dunia 2018, Rusia juga mampu melaju hingga perempat final, pencapaian terbaik mereka sejak 1994. Satu-satunya pemain tersisa dari skuat 2008, Yuri Zhirkov, diharapkan menginspirasi pemain muda seperti Aleksey Miranchuk dan Aleksandr Golovin.

Finlandia boleh jadi tim yang paling kecil kansnya untuk lolos dari fase grup. Namun tim asuhan Markku Kanerva pantang dipandang sebelah mata karena punya pemain yang berpengalaman di liga top Eropa seperti Teemu Pukki, Tim Sparv, Joel Pohjanpalo dan Lukas Hradecky.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Petenis Serbia Djokovic Raih Penghargaan Olahragawan Terbaik Dunia

Olahraga
| Selasa, 23 April 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement