Advertisement

Liverpool Tertahan Strategi Usang Big Sam

Chrisna Chaniscara
Selasa, 29 Desember 2020 - 08:27 WIB
Budi Cahyana
Liverpool Tertahan Strategi Usang Big Sam Sam Allardyce - Instagram @wba

Advertisement

Harianjogja.com, LIVERPOOL—Sam Allardyce terkenal di seantero Inggris sebagai pelatih spesialis menyelamatkan tim dari zona degradasi. Tak tanggung-tanggung, deretan klub seperti Bolton Wanderers, Blackburn Rovers, Sunderland dan Crystal Palace sudah merasakan tangan dingin Big Sam. Harapan serupa tentu diapungkan West Bromwich Albion (WBA) saat menunjuk sang pelatih 17 Desember lalu.

Allardyce ditunjuk menggantikan Slaven Bilic setelah WBA terpuruk di zona merah dengan hanya mengantongi tujuh poin dari 13 laga. Sempat memetik hasil buruk di laga perdana saat The Baggies dipermalukan Aston Villa 0-3 di The Hawthorns, Big Sam mulai menunjukkan kapasitasnya saat menahan imbang Liverpool 1-1 di Anfield, Senin (28/12/2020) dini hari WIB. 

Advertisement

Sepak bola negatif ala Allardyce sukses meredam agresivitas Mohamed Salah dkk. The Reds bahkan hanya mampu melepaskan dua tembakan tepat sasaran sepanjang laga. Keunggulan Liverpool via Sadio Mane di menit ke-12 harus sirna delapan menit jelang bubaran berkat gol Sami Ajayi. Laga Liverpool vs WBA ini sendiri menyajikan duel adu taktik dua manajer beda filosofi bermain.

Big Sam masih setia dengan permainan bertahan dengan mengandalkan serangan balik. Metode eks pelatih Newcastle United ini kerap dianggap usang dan membosankan. Hal itu bertolak belakang dengan Jurgen Klopp yang mengusung sepak bola modern. Permainan menyerang plus gegenpressing ala Klopp cenderung menghibur karena banyak menciptakan peluang. 

Gaya main Big Sam ini kerap kali dianggap usang dan membosankan. Hal tersebut bertolak belakang dengan Juergen Klopp yang diagungkan karena dianggap mengusung modern football. Manajer asal Jerman melekat dengan permainan menyerang yang dinilai menghibur bersama Liverpool. Sayang pendekatan Klopp kali ini tak berjalan kontra The Baggies.

Penjaga gawang WBA, Sam Johnstone, lebih banyak nganggur karena hanya dua dari 17 peluang Liverpool yang tepat sasaran. Sementara tim tamu yang lebih mengandalkan serangan balik justru menciptakan tiga shot on target. “Semua orang membicarakan hasil ini seolah-olah kami beruntung. Taktik kami meredam salah satu tim menyerang terbaik di Eropa. Kami membuat mereka frustrasi,” ujar Allardyce dilansir Mirror, Senin.

Jurgen Klopp pun tak bisa menutupi kegeramannya. “Saya rasa tim manapun tidak mau menghadapi West Brom dengan formasi 6-4 atau apapun itu. Pertandingan itu adalah tantangan yang luar biasa karena harus menghadapi 10 pemain bertahan,” ujar Klopp dilansir Sky Sports. Derita Liverpool bertambah setelah Joel Matip mengalami cedera sehingga ditarik di tengah laga. Matip menjadi stoper ketiga yang ambruk setelah Virgil van Dijk dan Joe Gomez. The Reds tinggal menyisakan Fabinho serta duo stoper muda Rhys Williams dan Nat Phillips di jantung pertahanan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Proliga 2024 Kamis 24 April, Pertandingan Pertama LavAni vs Garuda Jaya

Olahraga
| Kamis, 25 April 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement