Advertisement
Alisson Cedera 6 Pekan, Horor Liverpool Bisa Berlanjut
Advertisement
Harianjogja.com, LONDON—Liverpool baru saja menelan salah satu kekalahan terburuk sejak 1963 saat dihantam Aston Villa dengan skor 2-7 di Villa Park, Senin (5/10/2020) dini hari WIB. Performa amburadul lini belakang plus blunder kiper Adrian benar-benar membuat Jurgen Klopp pusing tujuh keliling. Momen mengkhawatirkan di Villa Park bahkan berpotensi muncul kembali lantaran Liverpool bakal ditinggal Alisson Becker hingga enam pekan ke depan.
Kiper utama The Reds tersebut mendadak cedera bahu yang membuat Adrian menjadi pilihan di bawah mistar gawang. Sayang kesempatan langka itu justru dibalas Adrian dengan memungut bola tujuh kali dari gawangnya. Adrian juga membuat beberapa blunder yang salah satunya berujung gol pembuka The Villans via Ollie Watkins di menit keempat. Gol itu disebut Klopp memberi pengaruh terhadap permainan tim.
Advertisement
Cedera Alisson membuat Klopp tak punya pilihan lain untuk memainkan Adrian paling sebentar sebulan ke depan. Ini artinya Adrian bakal menanggung ujian berat karena harus menghadapi rival sekota yang kini menjadi pemuncak klasemen, Everton, menghadapi Ajax Amsterdam dan Midtjylland di Liga Champions serta tim kuda hitam Sheffield United dan West Ham United.
Jika Alisson baru pulih enam pekan, maka Liverpool akan tanpa kiper utama saat duel melawan mesin gol Atalanta dan Manchester City di awal November. “Alisson tidak punya peluang tampil di laga lawan Everton. Mungkin ia bisa tampil setelah empat pekan tapi kemungkinan ia baru bisa tampil setelah enam pekan,” tutur Klopp seperti dilansir BBC, Senin.
The Reds sebenarnya punya satu penjaga gawang lagi yakni Caomihin Kelleher. Namun dia kurang berpengalaman. Liverpool masih punya kesempatan membeli kiper anyar di sisa waktu bursa transfer musim ini. Namun berat bagi Liverpool menemukan target ideal dalam waktu yang singkat. Alternatif lain yang dapat diambil Klopp adalah memperkuat kuartet pertahanan sebagai “benteng” untuk Adrian.
Saat melawan Villa, duo Virgil van Dijk-Joe Gomez kurang kompak hingga berulangkali gagal membendung pergerakan Watkins. Trent Alexander Arnold juga terlalu mudah ditembus di sisi kanan seperti saat melawan Leeds United di pekan perdana. Keputusan Liverpool bermain terlalu tinggi dalam bertahan juga menjadi salah satu penyebab kebobrokan lini belakang. Gol kedua dan terakhir Aston Villa tercipta karena Liverpool bertahan terlalu tinggi dan gagal dalam menerapkan jebakan offside.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- 12 Inovasi Lolos 4 Besar Lomba Inovasi Daerah Sragen 2024, Ini Daftarnya
- Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak Diterjang Banjir Lahar Semeru
- Di Tengah Kenaikan Tarif Cukai, Sampoerna Raih Laba Rp8,1 Triliun di 2023
- Relawan Bolone Master Deklarasi Dukung Mas Dokter Fauzan Jadi Cabup Boyolali
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement