Advertisement

Eriksen Sebut Peluang Inter Salip Juve Terbuka di Tikungan Terakhir

Newswire
Jum'at, 07 Februari 2020 - 11:57 WIB
Galih Eko Kurniawan
Eriksen Sebut Peluang Inter Salip Juve Terbuka di Tikungan Terakhir Pemain Inter Milan, Christian Eriksen

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Christian Eriksen memilih Inter Milan setelah pindah dari Tottenham Hotspur. Pemain berusia 27 tahun ini mempunyai sejumlah alasan di balik keputusannya itu, salah satunya soal peluangnya meraih gelar juara.

Dia meneken kontrak untuk 4,5 tahun di San Siro dengan nilai transfer 16,9 juta pound sterling atau setara Rp299 miliar setelah kontraknya dengan Spurs bakal berakhir pada musim panas nanti.

Advertisement

Pemain internasional Denmark itu sebelumnya menjadi runner up Liga Champions musim lalu dan Piala Liga 2015. Kegagalan Tottenham meraih gelar juara dan harus berhenti di final menyisakan kekecewaan untuknya.

 "Ada peluang besar untuk memenangkan trofi di sini (Inter) atau peluang di sini lebih besar daripada tim saya sebelumnya," kata Eriksen kepada Sky di Italia. "Final Liga Champions adalah hari yang sangat buruk, kami kalah dan Anda tidak ingin mengingatnya."

Pada bursa transfer Januari lalu, Eriksen sempat dikaitkan dengan ke sejumlah klub, termasuk Real Madrid dan Barcelona. Namun, kata dia, hanya Inter yang datang dengan penawaran riil. Selain itu, ia merasa bermain untuk saingan lama yaitu Antonio Conte adalah hal yang menarik. Conte saat ini menangani Inter.

"Saya dikabarkan ke banyak klub dalam beberapa musim terakhir. Ketika Inter datang, mereka konkret dan menjanjikan," ujarnya. "Saya bisa melihat diri saya bermain di sini, mudah untukk mengatakan ya dan tentu saja saya datang ke sini untuk berusaha dan memenangkan sesuatu."

"Saya sangat senang dengan Conte ada di sini. Saya diberi tahu sebelumnya bahwa dia tangguh, tetapi saya hanya memiliki beberapa sesi dan ini pertengahan musim, sehingga sulit membandingkan dengan (Mauricio) Pochettino," dia menambahkan.

Eriksen menilai ada kemiripan antara Conte dengan bekas pelatihnya di Tottenham itu, "Mereka mirip, tetapi mereka juga melihat sepak bola dengan berbeda." Ia melanjutkan, "Saya tidak suka berlari. Saya lebih suka berlari dengan bola dan memiliki bola untuk dimainkan."

Ia menyinggung saat Conte masih menjadi pelatih Chelsea. "Saya tahu ketika kami bermain melawan Chelsea, itu adalah pertandingan yang sangat intens. Melawan Conte, khususnya, mereka bermain dengan lima pemain di belakang dan Anda selalu tahu ketika mengenai bek kanan, mereka bisa menciptakan peluang," tuturnya.

Saat ini, Inter Milan tertinggal tiga poin di belakang Juventus yang menempati puncak klasemen Serie A Liga Italia. Meski Juventus memenangkan delapan gelar terakhir, Eriksen yakin tim yang kini dibelanya memiliki peluang menjadi juara.

"Saya pikir ada kemungkinan. Kami perlu mengambil satu pertandingan pada satu waktu. Juventus telah memenangkan gelar selama bertahun-tahun. Kami haus konsisten dan dekat dengan mereka selama mungkin dan pada akhirnya kita akan melihat di mana kami berakhir," ujar Eriksen.

Sebelum akhirnya berlabuh ke Inter Milan, Eriksen bermain untuk Ajax Amsterdam pada 2010-2013. Setelah itu, ia pindah ke Tottenham hingga Januari 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement