Advertisement
Formasi Pohon Natal Bawa Madrid Lolos ke Final Piala Super Spanyol
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Real Madrid di ambang keberhasilan merengkuh gelar ke-11 di Piala Super Spanyol setelah menyingkirkan Valencia dengan skor 3-1 dalam semifinal turnamen, Kamis (9/1/2019) dini hari WIB. Formasi kejutan yang diracik Zinedine Zidane menjadi kunci kemenangan dalam duel yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.
Zidane memang mengambil keputusan tak biasa ketika meladeni Kelelawar Mestalla, julukan Valencia. Alih-alih memakai formasi favorit 4-3-3, Zidane justru bermain dalam formasi “pohon natal” atau 4-3-2-1. Sang pelatih menumpuk lima gelandang sekaligus yakni Casemiro, Toni Kroos dan Federico Valverde. Di depan mereka ada Isco dan Luka Modric sebagai penghubung lini tengah dengan Luka Jovic yang berperan sebagai striker tunggal.
Advertisement
Taktik itu terbukti membuat Los Blancos sukses mengendalikan permainan. Madrid sangat dominan dengan 61% penguasaan bola dan sudah unggul 2-0 di babak pertama lewat aksi Kroos dan Isco. Tembakan Modric dari dalam kotak penalti di pertengahan babak kedua membuat Madrid kian sulit terkejar. Valencia hanya mampu mencetak gol hiburan lewat penalti Dani Parejo di akhir laga.
Zidane mengaku memiliki alasan tersendiri kenapa memilih memperkuat lini tengah dengan lima gelandang. Padahal Madrid punya winger macam Rodrygo yang dapat dimainkan Vinicius Junior. Keputusan itu terbukti tepat karena Valencia juga memperkuat sektor tengah dengan formasi 4-1-4-1. “Kami bisa bermain dengan pemain yang lebih melebar, tapi kami memilih Isco dan Modric di dalam untuk memberi lebih banyak kebebasan pada bek sayap,” kata Zidane seperti dilansir realmadrid.com, Kamis.
Eksperimen 4-3-2-1 memberikan Isco dan Modric peran sebagai penyuplai kreativitas serangan Madrid. Selain sering menciptakan peluang, kedua pemain terbukti sangat dominan dalam penguasaan bola di wilayah pertahanan lawan hingga akhirnya menciptakan gol. Sementara trio Casemiro, Kroos dan Valverde menadi tembok kokoh di depan para bek. Mereka juga membuat Los Blancos stabil karena bisa dengan cepat memulihkan penguasaan bola. “Itu adalah formasi menyerang. Yang terpenting adalah bagaimana kami bermain di separuh wilayah lawan, menekan tinggi dan menyebabkan masalah bagi mereka,” sambung Zidane.
Valencia sendiri kesulitan mengembangkan permainan dengan hanya melepas empat tembakan ke arah gawang. Seluruh shot on target itu juga dicatat di 15 menit terakhir saat laga praktis sudah digenggam Madrid. Bek sayap Madrid, Dani Carvajal,menilai keputusan memainkan lima gelandang menjadi kunci kemenangan. “Bermain dengan lima gelandang adalah cara untuk mengontrol pertandingan dan itu benar-benar terlihat. Valencia kalah dalam pertarungan di 'ruang mesin',” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jogja Tuan Rumah Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement