Advertisement

Tagar #BebaskanYudhiatauBoikot Viral, Ini Komentar Bos PSS Sleman

Jumali
Selasa, 19 November 2019 - 17:07 WIB
Budi Cahyana
Tagar #BebaskanYudhiatauBoikot Viral, Ini Komentar Bos PSS Sleman Trending Twitter - Twitter

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Rumor tidak sedap datang di tubuh PSS Sleman jelang laga melawan Borneo FC pada pekan ke-28 Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Rabu (20/11/2019).

Satu orang suporter PSS Sleman bernama Yudhi ditangkap karena memasang poster berisi kritikan terhadap mantan CEO PT Putra Sleman Sembada Soekeno. Selain Yudhi, satu suporter lain masuk dalam daftar pencarian orang. Tidak diketahui secara jelas awal kejadian dan kronologis serta lokasi pemasangan poster tersebut.

Advertisement

Tagar #bebaskanyudhiatauboikot kemudian berseliweran di Twitter.

Sejumlah dukungan pun disuarakan oleh suporter PSS Sleman terkait dengan kabar penangkapan Yudhi. Seperti yang diungkapkan oleh akun @titoklasik : “Pemasang poster ini sekarang di perkarakan, satu sudah ketangkap dan satu masih dalam DPO, saya pribadi boikot match PSS sampe dia di bebaskan, dan kasus di tuntaskan.

Kepada Harian Jogja, Selasa (19/11/2019) sore, Koordinator BCS, salah satu kelompok suporter PSS, Zulfikar, mengaku belum bisa berkomentar mengenai persoalan ini.

“Besok ya mas, kami masih akan rapatkan di forum nanti malam. Ini baru mau berembuk dengan teman-teman,” kata Zulfikar.

Sementara, Komisaris PT Putra Sleman Sembada sekaligus mantan CEO PT PSS, Soekeno, mengaku tidak mengetahui penangkapan suporter PSS yang menempel poster berisi kritik kepada dirinya. Dirinya justru baru mengetahui ketika Harian Jogja mengkonfirmasi terkait peristiwa tersebut.

“Mungkin anak-anak itu pasang poster di mall. Itu kan enggak boleh. Mungkin sekuriti terganggu atau bagaimana. Kalau saya sudah biasa dikritik, Mas. Jika sampai ditahan pasti ada salahnya. Mungkin kenanya merusak fasilitas. Itu kritik mending ketemu saya. Suporter enggak boleh seperti itu,” kata Soekeno.

“Nanti saya follow up soal kabar tersebut."

Menurut Soekeno, jika kepolisian menangkap suporter tersebut, pasti ada pasal yang dilanggar. “Apalagi merusak fasilitas mal. Dan mungkin aparat ingin mencari dalang penyebar isu. Sebab indikasinya itu ditunggangi. Yudhi ditahan bukan karena kritik PSS tapi merusak atau menggangu operasi mal,” terang Soekeno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement