Advertisement
2 Kali Jadi Starter, Gelandang Muda PSS Ini Diminta Lebih Pandai Atur Irama Permainan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Gelandang muda PSS, Ocvian Chanigio, mencatat dua penampilan sebagai starter secara beruntun. Setelah tampil selama 87 menit melawan Bhayangkara FC, gelandang yang baru saja berulang tahun ke-20 pada Rabu (16/10/2019) kemarin itu, kembali tampil sejak menit pertama saat menghadapi Kalteng Putra, Jumat (18/20/2019) sore.
Dua kali Ocvian turun sejak menit pertama, dua kali pula PSS menang. Saat menghadapi Bhayangkara, Ocvian ditandemkan dengan Ardan Aras dan mengapit gelandang bertahan Guilherme Batata. Kala melawan Kalteng Putra, Ocvian berpasangan dengan Brian Ferreira sebagai gelandang penyokong Batata.
Advertisement
Seto memuji penampilan pemain belia yang didatangkan dari Persitema Temanggung pada paruh musim.
“Ocvian bermain cukup bagus dan harapan saya dia bisa menjadi insspirasi pemain-pemain sebayanya. Jika Ocvian dalam usia semuda itu bisa menjadi starter di PSS, pemain lain saya harap juga punya motivasi untuk mencapai hal serupa. Kalau Ocvian bisa, yang lain juga harus bisa,” ucap Seto seusai pertandingan.
PSS punya pemain muda yang sejauh ini belum bisa menembus starting eleven, seperti Efdal Prasetiyo, Arif Satya Yudha Alkanza, dan Saddam Emiruddin Gaffar.
Ocvian tampil cukup apik saat menghadapi Kalteng Putra. Pada babak pertama, ketika PSS sangat dominan, Ocvian bermain dengan mobilitas tinggi, menjalankan peran sebagai gelandang box to box yang sangat baik saat menyerang maupun bertahan. Dia mencatat satu kali tekel, satu kali blok, dan melepaskan satu percobaan tembakan.
“Saat meeting [pertemuan sebelum pertandingan], saya mau Ocvian naik turun, sedangkan Brian bermain lebih ke depan agar bisa menjadi playmaker. Namun dalam perkembangannya, Ocvian kemudian lebih banyak bermain ke depan dan Brian agak ke belakang. Itu tidak masalah,” kata Seto.
Memasuki babak kedua, ketika Kalteng Putra mulai memegang kendali permainan, Ocvian agak keteteran dan digantikan Dave Mustaine di menir ke-66. Seto mengatakan Ocvian harus lebih banyak belajar mengatur ritme permainan.
“Saya berharap dia bisa mengatur irama, tahu kapan menyerang dan bertahan. Kelemahan itu yang membuat saya menggantinya dengan Dave Mustaine. Tetapi secara keseeluruhan dia bermain bagus dan tinggal butuh pengalaman. Saya harap ke depan dia bisa bermain lebih enjoy sehingga lebih pandai mengatur irama,” ujar Seto.
Perkembangan Ocvian membuat Seto punya pilihan yang sangat banyak di lini tengah. PSS masih punya Sidik Saimima yang saat ini mengikuti turnamen di China bersama Timnas Indonesia U-23. Ada pula Ricky Kambuaya dan Dave Mustaine yang lebih berpengalaman. Empat pemain ini bisa dipasang bergantian sebagai pasangan Brian Ferreira.
Ocvian juga menjadi bukti tangan dingin Seto dalam memoles pemain muda. Musim ini, Seto sudah mengorbitkan Irkham Mila, penyerang sayap 21 tahun, hingga dipanggil memperkuat Timnas Indonesia U-23 bareng Sidik Saimima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Proliga Hari Pertama, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement