Advertisement

Sulit Dapat Poin di Kandang, PSS Gelar Doa Bersama hingga Outbound

Budi Cahyana
Kamis, 17 Oktober 2019 - 21:27 WIB
Budi Cahyana
Sulit Dapat Poin di Kandang, PSS Gelar Doa Bersama hingga Outbound Latihan PSS di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (17/10/2019). - Harian Jogja/Budi Cahyana

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro mengaku sudah menempuh berbagai cara untuk berusaha memperbaiki performa anak asuhnya di Stadion Maguwoharjo.

PSS Sleman bukan tim jago kandang dan malah jauh lebih perkasa saat main di markas musuh. Jumlah kemenangan Super Elang Jawa bahkan lebih banyak didapat dalam lawatan daripada ketika menjamu tamu.

Advertisement

Tren buruk ini membuat Seto dan para pemainnya ekstra mempersiapkan diri sebelum menjamu Kalteng Putra pada pekan ke-23 Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Jumat (18/10/2019) besok.

“Pada pertandingan terakhir [di pekan ke-22] kami mengalahkan tuan rumah Bhayangkara FC 2-0 dan mudah-mudahan aura kemenangan di kandang lawan tersebut bisa terbawa. Saya harap pertandingan kandang tidak lagi menjadi beban sehingga kami bisa mendapat hasil positif,” kata Seto dalam konferensi pers di Stadion Maguwoharjo, Kamis (17/10/2019).

Dari sepuluh pertandingan di Maguwoharjo, PSS hanya menang tiga kali, yakni 3-1 atas Arema, 2-1 atas Persebaya, dan 3-2 atas PSM. Super Elang Jawa bahkan sekali kalah 1-3 dari PSIS. Sementara, pada enam laga lainnya, anak asuh Seto selalu seri, yakni 1-1 melawan Semen Padang, Bhayangkara FC, Persela Lamongan, dan Persipura serta 2-2 melawan Barito Putera dan Madura United.

Dari potensi 30 poin, PSS hanya bisa menggenggam 15 angka atau separuhnya.

“Kami sudah mengevaluasi semuanya, baik dari sisi teknis maupun nonteknis. Dari sisi teknis kami sudah mengatasinya, dan dari sisi nonteknis, sebagai orang Jawa, kami menggelar doa bersama agar bisa meraih hasil lebih bagus di kandang. Mudah-mudahan ini bisa membuahkan hasil,” ujar Seto.

PSS juga sudah menggelar outbound bersama agar pemain bisa rileks.

Nilai PSS bahkan lebih banyak diraih di luar Maguwoharjo. Saat melawat ke kandang lawan, Super Elang Jawa bisa mengemas 17 angka dari 12 pertandingan. PSS kalah lima kali (0-1 dari Persija dan Persib, 1-3 dari Bali United dan PS Tira-Persikabo, serta 0-4 dari Arema FC), seri dua kali (1-1 lawan Persipura dan 2-2 lawan Bornoe FC), serta menang lima kali (2-0 atas Kalteng Putra, Perseru Badak Lampung dan Bhayangkara FC, serta 1-0 atas Madura United dan Semen Padang). Kemenangan 2-0 atas tuan rumah Kalteng Putra di putaran pertama sebenarnya didapat di Maguwoharjo. Kala itu, Kalteng yang masih bermarkas di Stadion Sultan Agung lebih memilih menggelar laga kandang di Maguwoharjo dengan pertimbangan banyaknya jumlah penonton.

Kapten PSS Bagus Nirwanto mengatakan dia dan rekan-rekannya akan mencoba bermain tanpa memikirkan beban. Dia juga menampik anggapan bahwa keberadaan suporter yang jauh klebih banyak di Maguwoharjo ketimbang di kandang lawan malah memberikan lebih banyak beban kepada pemain.

“Justru motivasi kami lebih baik ketika ada tekanan dari suporter,” ucap Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Proliga 2024 Kamis 24 April, Pertandingan Pertama LavAni vs Garuda Jaya

Olahraga
| Kamis, 25 April 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement