Advertisement

Lini Belakang Jadi Biang Terhentinya Start Bagus Inter Milan

Chrisna Chaniscara
Senin, 07 Oktober 2019 - 21:27 WIB
Budi Cahyana
Lini Belakang Jadi Biang Terhentinya Start Bagus Inter Milan Milan Skriniar, kurang ketat menempel Paulo Dybala - Reuters/Daniele Mascolo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Start bagus Inter Milan  dengan menyapu bersih enam laga awal Serie A Liga Italia 2019-2010 dengan kemenangan akhirnya terhenti.

Kekalahan beruntun yakni saat melawan Barcelona di Liga Champions, dan terbaru, Juventus, dengan skor identik 1-2 menunjukkan bahwa Nerazzurri masih memiliki kelemahan yang mudah dieksploitasi lawan.

Advertisement

Di sisi lain, Juventus kembali menunjukkan kematangannya sebagai tim bermental juara saat menjungkalkan Marcelo Brozovic dkk. di Giuseppe Meazza, Senin (7/10/2019) dini hari WIB. Kemenangan tersebut membuat Juventus sukses mengudeta Inter di puncak klasemen dengan 19 poin dari tujuh pertandingan. Inter sementara harus puas berada di posisi kedua dengan selisih satu angka.

Di laga tersebut barisan bek Inter tampak kurang solid saat menjaga pertahanan mereka. Hal itu membuat juru gedor Juve seperti Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala mendapatkan ruang gerak yang cukup lebar untuk menebar ancaman. Tuan rumah bahkan sudah dikagetkan di menit keempat setelah Dybala mencetak gol dengan memanfaatkan umpan terobosan Miralem Pjanic. Gol ini lahir karena bek Inter, Milan Skriniar, kurang ketat menempel Dybala. Juve bahkan hampir saja menggandakan keunggulan andai tembakan jarak jauh Ronaldo tak menghantam mistar gawang.

“Mereka benar-benar menunjukkan artileri yang mereka miliki di lini serang, juga pengalamannya untuk mengendalikan pertandingan seperti ini. Jalan kami masih panjang untuk bisa menyamai level mereka,” puji Pelatih Inter, Antonio Conte, dilansir Football Italia, Senin.

Inter sejatinya sempat menyamakan kedudukan di menit ke-18 lewat penalti Lautaro Martinez menyusul handball Matthijs de Ligt. Martinez juga berpeluang membawa Inter unggul andai tembakannya tak ditepis Wojciech Szczesny 10 menit kemudian. Namun jual beli serangan antara kedua tim akhirnya dimenangi Juve lewat strategi pergantian brilian dari Maurizio Sarri. Keputusan Sarri memasukkan Gonzalo Higuain dan Rodrigo Bentancur di pertengahan babak kedua benar-benar memberi petaka bagi Inter.  Akselerasi Higuain setelah mendapat operan Bentancur di menit ke-80 mampu dikonversi menjadi gol lewat tembakan jarak dekat. Lagi-lagi para bek Inter hanya bisa terbengong melihat pergerakan taktis penggawa Bianconeri.

“Kami mampu menangani berbagai momen pertandingan dengan percaya diri, juga kerendahan hati,” kata bek Juventus, Leonardo Bonucci, dilansir Sky Sport Italia.

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengaku puas bukan hanya karena timnya bisa merebut puncak klasemen sementara. Dia memuji performa timnya yang memiliki karakter dan determinasi melawan klub pemilik catatan sempurna di awal musim. “Kami memulai dengan baik dan punya pendekatan yang tepat di atmosfer yang bengis. Itu sebuah tanda yang bagus,” ucap Sarri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Petenis Serbia Djokovic Raih Penghargaan Olahragawan Terbaik Dunia

Olahraga
| Selasa, 23 April 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement