Advertisement

Cara Mudah Menjinakkan Juventus: Manfaatkan Bola Mati

Chrisna Chaniscara
Kamis, 19 September 2019 - 22:57 WIB
Budi Cahyana
Cara Mudah Menjinakkan Juventus: Manfaatkan Bola Mati Matthijs de Ligt, belum mampu menggantikan peran Giorgio Chiellini. - Reuters/Susana Vera

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Juventus membuang keunggulan atas Atletico Madrid gara-gara tak mampu menetralkan ancaman dari bola mati. Ketika bermain imbang 2-2 melawan Atletico Madrid di Wanda Metropolitano, Kamis (19/9) dini hari WIB, dua gol yang bersarang di gawang Bianconeri berasal dari sepak pojok.

Di laga perdana Liga Champions musim ini tersebut, Juve kehilangan tiga poin di depan mata setelah aksi Stevan Savic dan Hector Herrera di 20 menit terakhir membatalkan keunggulan 2-0 yang diraih sebelumnya.

Advertisement

Lini pertahanan Juventus pun langsung disorot setelah tim gagal mempertahankan keunggulan. Sejak absennya Giorgio Chiellini karena cedera ligamen, Bianconeri sudah kebobolan lima gol. Ironisnya, empat di antaranya terjadi dari situasi bola mati. Rinciannya yakni tiga lewat tendangan bebas dan satu melalui sepak pojok.   

Dua gol pertama berasal dari Kostas Manolas dan Giovanni di Lorenzo saat Juventus mengalahkan Napoli 4-3 di Serie A, Sabtu (31/8). Sedangkan dua lainnya tercipta di laga melawan Atletico kemarin. Duet bek tengah Juve saat ini, Leonardo Bonucci dan Matthijs De Ligt, tampak belum kunjung padu. Dalam empat situasi bola mati di mana Juventus kebobolan, keduanya selalu kalah duel udara atau tak berada di posisi yang tepat untuk menghalau bola. Bonucci mengakui kelemahan tersebut tak boleh menjadi kebiasaan buruk Juventus. 

“Penampilan kami sebetulnya amat baik, tapi kami harus lebih fokus karena hal ini [kebobolan lewat bola mati] sudah terlalu sering terjadi,” ujar Bonucci seperti dikutip Football Italia, Kamis.

Di laga kemarin Juve mampu unggul dua gol lebih dulu lewat aksi Juan Cuadrado di menit ke-48 dan Blaise Matuidi di menit ke-65. Namun kebobolan dua gol tak menyurutkan mental tuan rumah hingga akhirnya mereka bisa membalas via Savic di menit ke-70 dan Hector Herrera di menit terakhir laga. Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, turut menanggapi lemahnya tim dalam menghadapi skema bola mati. “Secara klise seharusnya kami beralih ke penjagaan pada setiap pemain, tapi saya rasa itu tidak masuk akal. Kami harus lebih agresif dalam bola-bola mati,” kata mantan Manajer Chelsea itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani

Olahraga
| Senin, 15 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement