Advertisement

Keributan di Sela Pertandingan Melawan Malaysia Hancurkan Mental Pemain Indonesia

Ahmad Baihaqi
Jum'at, 06 September 2019 - 19:42 WIB
Budi Cahyana
Keributan di Sela Pertandingan Melawan Malaysia Hancurkan Mental Pemain Indonesia Beto Goncalves (kanan) - Antara/Hafidz Mubarak

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Striker Timnas Indonesia, Alberto Goncalves, mengatakan kerusuhan suporter pada laga Indonesia melawan Malaysia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2019), membuat pemain Indonesia kehilangan konsentrasi dan akhirnya kalah 2-3.

Indonesia dua kali unggul berkat gol yang diborong Beto. Namun dua kali pula Malaysia menyamakan kedudukan berkat gol Mohamadou Sumareh dan Syafiq Ahmad.

Advertisement

Dalam kedudukan 2-2, terjadi keributan di 10 menit akhir pertandingan. Seorang suporter turun ke area lapangan dan diikuti insiden lainnya. Hal itu membuat laga harus dihentikan cukup lama. Bahkan, wasit pun memberi masa injury time selama delapan menit. Di masa injury time itu, Malaysia mampu mencuri gol dan membalikkan kedudukan melalui Sumareh.

"Kami sudah fokus dengan pertandingan. Tiba-tiba ada masalah [laga dihentikan], dan itu membuat kami langsung down," kata Beto di pssi.org.

Ketika laga dihentikan karena adanya insiden, pemain Indonesia sempat menenangkan suporter. "Kami harus membuat mereka tetap tenang. Tapi, kejadian itu malah membuat kami hilang fokus. Ini tidak boleh terjadi lagi seperti ini karena kita kan sama-sama manusia. Hanya berbeda negara. Kita harus menghormati mereka," lanjutnya.

Sementara itu, Andritany Ardhiyasa selaku kapten timnas Indonesia mengaku sedih dengan kekalahan yang harus dirasakan. Namun, kejadian di Stadion GBK terasa lebih pilu untuknya.

"Cukup sakit, karena kami kebobolan dua gol terakhir. Sedih pasti, kecewa pasti, tapi hati saya lebih sakit melihat kejadian yang terjadi di stadion. Harusnya, apa pun hasilnya, kita bisa menerima hasilnya."

"Pastinya kami semua ingin menang, meski hasil tidak berpihak, tapi kita harus menerima. Jujur, sebagai kapten timnas Indonesia, saya sangat sedih, dan kecewa melihat apa yang dilakukan oleh para oknum suporter," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jogja Tuan Rumah Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya

Olahraga
| Sabtu, 20 April 2024, 05:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement