Advertisement
Rekam Kericuhan di Laga Persis Lawan PSIM, Jurnalis Dihantam Helm Hingga Benjut

Advertisement
Harianjogja.com, MADIUN - Seorang jurnalis televisi menjadi korban keberingasan suporter klub sepak bola saat meliput Derby Mataram antara Persis Solo dan PSIM Jogja di Stadion Wilis Madiun, Jumat (16/8/2019) sore.
Wiwit Eko Prasetyo, wartawan BBS TV di Madiun, dianiaya saat meliput kericuhan yang melibatkan suporter dalam laga terakhir putaran pertama Liga 2 2019. Dalam pertandingan tersebut, Persis menang 2-1.
Advertisement
Wiwit bersama jurnalis lain, termasuk awak Jaringan Informasi Bisnis Indonesia meliput di dalam stadion pada babak.
Seusai gol kedua Persis Solo ke gawang PSIM Jogja di menit ke-78, ratusan suporter yang ada di tribune stadion melihat ke luar stadion. Melihat gelagat itu, Wiwit kemudian keluar stadion untuk mengambil gambar kericuhan yang terjadi.
"Saat keluar stadion dan menuju ke kerumunan suporter, saya masih mengenakan rompi warna oranye dan id card yang disediakan panitia pertandingan," kata dia.
Setibanya di kerumunan suporter di Jl. Mastrip Kota Madiun, Wiwit melihat kericuhan. Dia kemudian mengeluarkan handycam dan mengambil gambar kericuhan itu. "Saat mengambil gambar itu, ada suporter yang bilang, 'Ada kamera ada kamera! Mereka meminta saya untuk tidak mengambil gambar," katanya.
Setelah ada permintaan itu, Wiwit kemudian menyerahkan memory card kepada suporter. Setelah memory card itu diberikan kepada suporter, Wiwit kemudian memberikan handycam-nya ke polisi yang ada di kerumunan suporter itu.
Setelah handycam dan memory card diserahkan, Wiwit berniat balik kanan dan kembali ke dalam stadion. Tiba-tiba sebuah helm dilemparkan ke wajahnya dan mengenai dahinya.
"Saya tidak tahu helm itu dari arah mana. Tiba-tiba mengenai wajah saya. Ini dahi saya memar. Saat saya mau pergi, ada sejumlah suporter yang mencoba memukul saya," katanya.
Dalam kondisi yang semakin mencekam, Wiwit kemudian melarikan diri dan diselamatkan juru parkir dan sekuriti. "Kacamata saya hilang saat di kerumunan. Tidak tahu hilang di mana. Saat itu, saya pikirannya harus selamat dahulu," terangnya.
Derby Mataram yang menjadi laga terakhir putaran pertama Liga 2 2019 itu dimenangi oleh Persis Solo dengan skor 2-1. Suporter PSIM dilarang datang ke Stadion Wilis dan tidak diberi jatah tiket. Suporter Persis juga sebenarnya tak diperkenankan menonton langsung di stadion, tetapi ribuan dari mereka tetap ke Madiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Megawati Megatron Bergabung dengan Petrokimia Gresik untuk Final Four Proliga 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement