Advertisement

Jadi Klub Paling Royal di Bursa Transfer, Aston Villa Bisa Ikuti Jejak Fulham

Chrisna Chaniscara
Selasa, 30 Juli 2019 - 22:57 WIB
Budi Cahyana
Jadi Klub Paling Royal di Bursa Transfer, Aston Villa Bisa Ikuti Jejak Fulham Aston Villa - Reuters/Tony O\'Brien

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Aston Villa sejauh ini menjadi klub paling royal di bursa transfer Liga Premier Inggris musim panas. Klub yang baru saja promosi dari Championshop itu menggelontorkan 115,1 juta paun (Rp1,98 triliun) untuk memboyong 10 pemain baru di bursa transfer.

Agresivitas The Villans melebihi tim kaya raya sekaligus juara bertahan, Manchester City, yang mengeluarkan dana 81 juta paun(Rp1,4 triliun) untuk membeli tiga pemain. Yang termahal adalah Rodri dengan banderol 63 juta paun ketika didatangkan dari Atletico Madrid.

Advertisement

Klub papan tengah, Leicester City, menyusul di posisi ketiga sebagai tim teraktif di bursa transfer karena sudah membelanjakan dana 76,59 juta paun(Rp1,3 triliun). Keseriusan Villa di jendela transfer tak lepas dari keinginan mereka kembali dalam persaingan Liga Premier.

The Villans tak ingin sekadar numpang lewat untuk kemudian terdegradasi kembali ke Championship. Tim asuhan Dean Smith itu sejauh ini sudah mengamankan tanda tangan Wesley, Tyrone Mings, Matt Target, Ezri Konsa dan Anwar El Ghazi. Ada pula Bjorn Engels, Jota, Kortney Hause, Trezeguet dan pemain paling gres, Douglas Luiz.

Trezeguet yang juga penyerang sayap Timnas Mesir menjadi salah satu pemain paling menjanjikan yang didatangkan The Villans. “Saya telah menyaksikannya beberapa kali, dia adalah tipe sayap yang kami cari. Dia mampu mencetak gol dan mendatangkan masalah di sepertiga akhir penyerangan,” ujar Pelatih Villa, Dean Smith, dilansir Sky Sports.

Dengan sokongan triliuner asal Tiongkok, Tony Xia, Aston Villa disebut belum akan menghentikan pergerakan di bursa transfer. Villa masih memburu bek Club Brugge, Marvelous Nakamba, kiper Cardiff City, Neil Etheridge, dan penyerang muda Liverpool, Harry Wilson.

Meski demikian, The Villans perlu ingat bahwa belanja besar bukan jaminan bagi tim promosi untuk berprestasi di Liga Premier. Pengalaman Fulham musim lalu yang membelanjakan dana 105,3 juta paun untuk membeli 12 pemain mestinya bisa menjadi pelajaran.

Alih-alih bertahan, The Cottagers justru kembali terlempar ke kasta kedua setelah hanya memetik tujuh kemenangan sepanjang musim. Fulham kesulitan menyolidkan tim lantaran sebagian skuat diisi wajah baru.

Pendekatan yang berbeda drastis dilakukan Liverpool di bursa transfer musim panas. Bergelimang uang setelah menjuarai Liga Champions, The Reds sejauh ini baru mengeluarkan kocek 1,71 juta paun untuk merekrut tiga pemain muda yakni Sepp van den Berg, Jakub Ojrzynski, dan terakhir Harvey Elliott.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, menegaskan kekuatan timnya akan tetap terjaga meski tidak membeli pemain top. Dia menyebut yang dibutuhkan tim saat ini hanyalah menjaga kualitas dan konsistensi. Klopp justru heran dengan klub-klub yang jor-joran ketika memasuki bursa transfer. “Saya sama sekali tidak iri. Namun tidak ada garansi kami tidak bermain imbang melawan Leicester dengan lima pembelian baru,” ujar Klopp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani

Olahraga
| Senin, 15 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement