Advertisement

Hadapi Tim Terproduktif, PSS Malah Krisis Bek Tengah

Jumali & Budi Cahyana
Senin, 29 Juli 2019 - 18:22 WIB
Budi Cahyana
Hadapi Tim Terproduktif, PSS Malah Krisis Bek Tengah Asyrqa Gufron (kiri) kalah berduel dengan Paulo Sergio saat PSS kalah 1-3 dari Bali United, Senin (22/7/2019). - Antara/Nyoman Budhiana

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—PSS Sleman dilanda krisis bek tengah menjelang lawatan ke kandang Madura United dalam laga tunda pekan kelima Liga 1 2019 di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Rabu (31/7/2019) lusa.

Dua bek tengah andalan PSS: Alfonso De La Cruz dan Purwaka Yudi, dibekap cedera. Alfonso de La Cruz sudah absen di empat pertandingan terakhir Super Elang Jawa. Bek tengah asal Spanyol berusia 33 tahun ini kali terakhir membela PSS saat mengalahkan Kalteng Putra 2-0 di pekan ketujuh, 7 Juli lalu. Saat itu, Alfonso dihantam cedera dan digantikan Asyraq Gufron di menit ke-41.

Advertisement

Sementara, Purwaka Yudi sebenarnya adalah tandem ideal Alfonso. Kedua berduet di jantung pertahanan PSS Sleman di tiga laga awal, yakni melawan Arema FC (menang 3-1), Semen Padang (1-1), dan Persipura Jayapura (1-1).

Purwaka Yudi kemudian dibebat cedera dan Alfonso berduet dengan Asyraq Gufron di dua laga selanjutnya melawan Bhayangkara FC (1-1) dan Persija Jakarta (kalah 0-1).

Alfonso dan Purwaka Yudhi kembali berduet di laga menghadapi Kalteng Putra, tetapi hanya 41 menit karena Alfonso terkapar dan tak mampu melanjutkan pertandingan. Selanjutnya, Purwaka Yudi berduet dengan Asyraq Gufron saat menghadapi Persebaya (menang 2-0), PSIS (kalah 1-3), dan Bali United (kalah 1-3).

Purwaka Yudi, bek tengah 35 tahun, kemudian berduet dengan Ikhwan Ciptady, pemain yang berusia 10 tahun lebih muda darinya, saat PSS bermain imbang 2-2 melawan Barito Putera, Sabtu (27/7/2019) pekan lalu. Laga tersebut menjadi debut Ikhwan bersama PSS di Liga 1. Dia lumayan tenang ketika menggalang pertahanan bersama Purwaka Yudi. Sepanjang laga, eks bek Persija Jakarta dan Persis Solo itu mencatat lima sapuan, dua blok, dan dua tekel. Namun, Ikhwan lemah dalam duel udara meski posturnya menjulang. Dalam tiga kesempatan berduel udara dengan Gavin Kwan Adsit, Ikhwan selalu kalah.

Sementara, performa Asyraq Gufron pantas bikin waswas. Bek 23 tahun yang musim lalu membela Persis Solo bersama Ikhwan Ciptady tersebut menjadi salah satu alasan kegagalan PSS meraih poin saat melawan PSIS Semarang dan Bali United. Saat melawan PSIS, dia gagal mengantisipasi umpan silang sehingga PSIS bisa menyamakan kedudukan. Kala menghadapi Persebaya, Asyraq Gufron membuat gol bunuh diri dan menyebabkan PSS dihukum tendangan penalti.

Asyraq kembali melempem saat PSS bermain seri melawan Barito Putera. Setelah dia masuk pada menit ke-76, PSS malah kebobolan karena lini belakang yang dia galang bersama Ikhwan Ciptady kurang jeli mengamati pergerakan Gavin Kwan ketika PSS menerima tendangan bebas. Akibatnya, Gavin Kwan bisa mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-77.

“Kami tinggal punya Gufron sama Ikhwan. Kami coba pikirkan bagaimana nanti yang terbaik. Siapa saja yang berangkat, itulah keputusan terbaik untuk tim ini,” kata Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro, Senin (29/7/2019).

Seto sebenarnya bisa menggeser bek kiri Jajang Sukmara ke jantung pertahanan. Namun, keputusan itu ibarat perjudian karena sejak berkarier di Persib Bandung maupun Barito Putera, Jajang Sukmara hanya melakoni dua peran, menjadi bek kiri maupun kanan.

Seto sangat berharap Alfonso bisa sembuh sehingga pilihannya menjadi lebih mudah.

“Sejauh ini saya masih coba berdiskusi dengan tim pelatih. Harapannya Alfonso bisa sembuh, Namun, mungkin  kondisi fisiknya pasti tidak terlalu bugar karena sudah lama tidak bermain,” ucap Seto.

Lini belakang menjadi problem serius PSS karena kebobolan delapan gol di tida pertandingan terakhir. Persoalan utama PSS adalah lemahnya mengantisipasi umpan silang dan umpan lambung. Sementara, lawan yang akan mereka hadapi, Madura United, adalah tim terproduktif kedua di Liga 1. Dalam sembilan pertandingan, Madura United melesakkan 20 gol atau rata-rata 2,2 gol per laga. Produktivitas Madura United hanya kalah dari PS Tira-Persikabo yang mencatat 25 gol dalam 11 pertandingan.

Di pekan ke-10, Sabtu (27/7/2019) lalu, Madura United mencukur Perseru Badak Lampung FC 5-1. Madura FC punya barisan penyerang kelas satu, yakni striker naturalisasi Greg Nwokolo dan pencetak gol terbanyak Liga 1 musim lalu, Aleksandar Rakic.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Proliga Hari Pertama, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB

Olahraga
| Jum'at, 26 April 2024, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement