Advertisement

Suarez Menangis karena Jadi Biang Kekalahan Uruguay

Hanifah Kusumastuti
Senin, 01 Juli 2019 - 00:47 WIB
Budi Cahyana
Suarez Menangis karena Jadi Biang Kekalahan Uruguay Luis Suarez - Reuters/Sergio Moraes

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Luis Suarez yang digadang-gadang memimpin Uruguay mengakhiri paceklik gelar Copa America sejak 2011 justru menjadi biang kerok tersingkirnya timnya dari turnamen tertua di dunia tersebut pada 2019 ini. La Celeste, julukan Uruguay, dibekuk Peru lewat drama adu penalti 0-0 (4-5) pada perempatfinal di Arena Fonte Nova, Salvador, Minggu (30/6/2019) dini hari WIB.

Suarez ditunjuk sebagai penendang penalti pertama bagi Uruguay setelah kedua tim hanya berbagi skor tanpa gol dalam waktu normal plus dua kali extra time. Namun sepakannya ke arah tengah bisa dibendung kiper Peru, Pedro Gallese, menggunakan bagian perut. Suarez menjadi satu-satunya penendang penalti yang gagal menceploskan gol dalam adu tos-tosan tersebut. Edison Flore yang menjadi eksekutor penalti terakhir Peru akhirnya memastikan timnya lolos ke semifinal.

Advertisement

Suarez nyaris saja menjadi pahlawan ketika mencetak gol pada menit ke-73. Namun, gol El Pistolero tersebut dianulir karena offside. Seusai adu penalti, Suarez langsung menarik kaus bagian bawah untuk menutupi wajahnya. Matanya sembab. Ia mungkin tak percaya menjadi biang kekalahan timnya lewat adu tos-tosan. Maklum, pemain berjuluk El Pistolero ini sebenarnya memiliki catatan baik dalam menendang penalti.

Menurut data Transfermarkt, Suarez mencetak gol dalam 39 penalti dan cuma gagal 9 kali dalam total 48 kali percobaan. Jika beberapa kali dia menunjukkan ketajaman dari titik putih, kali ini dia menunjukkan alter ego (dirinya yang lain).

"Luis Suarez sangat sedih, dia gagal dalam momen menentukan namun beginilah sepak bola dan kehidupan. Terkadadang Anda menang, terkadang Anda kalah. Kami pernah menang Copa America, tapi kali ini kami harus menerima bahwa kami tersingkir," ujar rekan setim Suarez, Edinson Cavani, seperti dilansir irishtimes.com.

Uruguay yang tercatat sebagai tim pencetak rekor juara Copa America sebanyak 15 kali gagal menambah gelar sejak 2011. La Celeste sebelumnya juga terhenti pada perempat final pada Copa America 2015 dan tersingkir dari fase grup pada Copa America 2016.

"Ini pencapaian yang sangat mengecewakan karena kami datang ke sini untuk juara dan kami berusaha sebaik mungkin," jelas Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement