Advertisement

Preview Qatar Vs Argentina: Menanti Jalan Nasib Albiceleste

Hanifah Kusumastuti
Minggu, 23 Juni 2019 - 17:37 WIB
Budi Cahyana
Preview Qatar Vs Argentina: Menanti Jalan Nasib Albiceleste Timnas Argentina - Reuters/Marcos Brindicci

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA  - Performa buruk Argentina di Copa America 2019 menjadi keprihatinan banyak orang. Pelatih Paraguay, Eduardo Berizzo, yang berasal dari Argentina bahkan turut memberikan komentar dan menyebut seragam Albiceleste harus lebih dihormati.

Berizzo sepertinya mewakili warga Argentina dan seluruh suporter tim berjuluk La Albiceleste yang frustrasi menantikan tim kesayangan mereka meraih juara di turnamen mayor untuk kali pertama sejak Piala Dunia 1986. Berizzo yang paham dalam meracik strategi sampai-sampai “menyalahkan” jersey yang dipakai Argentina menyusul kutukan Lionel Messi dkk. yang tak kunjung juara di turnamen bergengsi.

Advertisement

Sebenarnya bukan hal aneh jika Berizzo ingin Argentina menanggalkan jersey warna biru langit mereka agar mengakhiri penantian gelar bergengsi. Brasil pernah melakukannya, yakni dengan mengganti jersey warna putih menjadi kuning setelah kekalahan yang dialami Tim Samba pada final Piala Dunia 1950. Hal itu dinilai sebagai solusi “drastis” untuk meninggalkan kemalangan bagi kesebelasan nasional, meski terkesan tidak masuk akal.

Eksistensi La Albiceleste memang sedang diuji. Argentina terancam melanjutkan penantian panjang mereka meraih trofi sejak 33 tahun silam setelah hanya mengumpulkan sebiji poin dalam dua laga pembuka Copa America 2019, masing-masing kalah 0-2 dari Kolombia dan 1-1 melawan Paraguay.

Argentina belum tentu aman dari terdepak dari Copa America 2019 meski mereka menang melawan Qatar pada laga penutup Grup B di Arena do Gremio, Porto Alegre, Senin (24/6/2019) pukul 02.00 WIB. Karena nasib Argentina tidak berada di tangan sendiri. Pada waktu bersamaan, mereka juga harus meminta “bantuan” Kolombia agar bisa menang melawan Paraguay di Arena Fonte Nova, Salvador.

Ketidakmampuan Argentina meraih juara dalam rentang 33 tahun masih menjadi salah satu misteri dalam sepak bola dunia saat ini. Bagaimana tidak, Argentina diperkuat deretan pemain terbaik di dunia. Messi yang disebut-sebut sebagai alien, karena kemampuannya yang tak tertandingi oleh pemain mana pun di bumi ini, moncer dengan 50 gol dalam 51 laga bersama Barceona musim 2018/2019.

Sementara kombinasi pemain Argentina lainnya, Sergio Aguero, Paulo Dybala, Lautaro Martinez, Angel di Maria, dan Giovani Lo Celso, total mengenasm 187 gol di level klub sejak 2017. Ironisnya, bintang-bintang Argentina itu mengalami impoten ketika berganti kostum La Albiceleste. Bayangkan saja, dalam 180 menit laga yang sudah dilalui Argentina di Brasil pada Copa America 2019, Messi dkk. hanya mampu mencetak satu gol. Itu pun dari titik penalti!

Ironi juga dialami Messi yang masih belum mampu mempersembahkan trofi perdananya di turnamen mayor untuk tim senior Argentina. Padahal, Messi telah memperkuat La Albiceleste selama 14 tahun. Dalam kurun waktu itu, Argentina telah dilatih sembilan pelatih berbeda. Padahal Messi sebenarnya sangat moncer dengan 68 gol. Argentina juga dibawanya lolos ke final empat kali di turnamen besar.

“Kami merasa dalam bahaya dan ini menghilangkan kepercayaan dan rasa percaya diri Anda,” ujar careteker pelatih Argentina, Lionel Scaloni, mengakui kondisi timnya yang tak ideal, seperti dilansir thenational.ae, Sabtu (22/6/2019). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Petenis Serbia Djokovic Raih Penghargaan Olahragawan Terbaik Dunia

Olahraga
| Selasa, 23 April 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement