Advertisement

Ratusan Pegawai Pemkab Kulonprogo Dilatih Hadapi Bencana

Jalu Rahman Dewantara
Sabtu, 27 April 2019 - 07:47 WIB
Budi Cahyana
Ratusan Pegawai Pemkab Kulonprogo Dilatih Hadapi Bencana Sejumlah sukarelawan mengevakuasi salah seorang pegawai Pemkab Kulonprogo dalam rangkaian simulasi bencana di kompleks Kantor Pemkab Kulonprogo, Kecamatan Wates, Jumat (26/4/2019). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONOPROGO—Sebanyak 300 pegawai di kompleks Kantor Pemerintahan Kabupaten Kulonprogo mengikuti simulasi evakuasi bencana gempa bumi, Jumat (26/4/2019). Kegiatan itu untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 sekaligus bentuk pelaksanaan instruksi Gubernur DIY dan BNPB agar para pegawai memahami tata cara penanggulangan bencana.

“Untuk kegiatan kali ini memang khusus 26 April dilaksanakan simulasi serentak di sekolah, masyarakat termasuk instansi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi, kemarin. Simulasi di Kantor Pemkab merupakan yang pertama dilakukan.

Advertisement

Sebelumnya simulasi serupa lebih ditekankan kepada beberapa desa dan sekolah yang ada di kawasan rawan bencana. Untuk desa kemudian dibentuk menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana) sedangkan sekolah rawan bencana dibina menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Rangkaian simulasi diawali dengan sirine tanda bencana yang dibunyikan oleh jajaran BPBD. Ratusan pegawai lantas berlari keluar dari kantornya masing-masing untuk kemudian berkumpul di halaman Kompleks Pemkab Kulonprogo yang dijadikan sebagai lokasi evakuasi. Bersamaan dengan itu sebanyak tiga mobil ambulan dari instansi terkait salah satunya dari Dinas Kesehatan setempat mendatangi lokasi.

Sejumlah relawan kemudian diterjunkan untuk mengevakuasi beberapa pegawai yang menjadi korban bencana. Seluruh tahapan simulasi ini berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Simulasi ditutup dengan paparan evaluasi dari Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro.

Astungkoro mengatakan dengan simulasi ini para pegawai diharapkan bisa memahami tata cara penanggulangan bencana termasuk proses evakuasi. Sekaligus supaya tidak panik ketika bencana yang sesungguhnya melanda Kulonprogo. Mereka harus tetap tenang agar proses evakuasi berjalan lancar.

Dia menekankan selama proses evakuasi jangan mementingkan diri sendiri tetapi juga orang lain. “Pengalaman 2006 saat gempa Bantul, banyak orang lebih individualis, hanya mementingkan diri sendiri. Mesti belajar dari itu agar turut memperhatikan orang lain,” ujarnya. Kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), Astungkara mengimbau supaya penanganan bencana dilakukan sinergis antarinstansi.

Hal itu bukan hanya tugas dari BPBD semata. Kelengkapan fasilitas juga diperlukan. Berkaca dari gempa 2006 lalu, fasilitas di rumah sakit masih terbatas dan memaksa penangan korban bencana dilakukan di luar rumah sakit dengan tenda seadanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Proliga Hari Pertama, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB

Olahraga
| Jum'at, 26 April 2024, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement