Advertisement

Preview Liverpool Vs Tottenham: The Reds Harus Menangi Satu dari Dua Laga Krusial

Hanifah Kusumastuti
Minggu, 31 Maret 2019 - 17:42 WIB
Budi Cahyana
Preview Liverpool Vs Tottenham: The Reds Harus Menangi Satu dari Dua Laga Krusial Jurgen Klopp - Reuters/Carl Recine

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Dari tujuh laga tersisa yang dimiliki Liverpool di Liga Premier Inggris musim ini, hanya dua yang sangat krusial dan menentukan posisi Sadio Mane dkk. di akhir musim.

Dua laga tersebut yakni menjamu Tottenham Hotspur dan Chelsea di Anfield. Liverpool wajib memenangi duel tersebut agar mereka mampu menjaga persaingan sengit dengan Manchester City di jalur perebutan gelar juara Liga Premier Inggris musim ini.

Advertisement

"Saya tahu ini laga-laga sulit. Kami berada di sebuah momen di mana orang-orang berpikir tentang kami. Kami punya tujuh laga tersisa, jadi kami harus memenangi semua, karena [saya yakin] City akan memenangi semua [laga tersisa mereka]," ujar Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, seperti dilansir liverpoolecho.co.uk, Sabtu (30/3/2019).

Duel melawan Spurs digelar setelah jeda internasional selama dua pekan, di Anfield, Minggu (31/3/2019) pukul 22.30 WIB. Klopp dan anak buahnya bakal menghalalkan segala cara untuk memenangi bentrok vital tersebut, termasuk jika terpaksa harus bermain jelek sekali pun.

Pada pertemuan pertama musim ini, Klopp menerapkan strategi yang tak populer untuk menjinakkan Spurs 2-1 di Wembley, September 2018 silam. Saat itu, Liverpool kalah telak dalam penguasaan bola, yakni hanya meraup 38 persen.

Pertama, Liverpool bakal merelakan dominasi penguasaan bola kepada Spurs. Kedua, The Reds memainkan bola-bola panjang untuk menghindari pressing ketat tim asal London Utara itu. Namun, para penyerang Liverpool, seperti Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah, harus memastikan diri tidak terkawal bek-bek Spurs ketika menerima umpan panjang dari rekan-rekan setim mereka. Ketiga, yang paling krusial, para pemain The Reds harus menempatkan diri dalam posisi yang solid, sehingga tidak ada celah sekecil apa pun untuk pemain Spurs.

Strategi itulah yang menjadi kunci kemenangan Liverpool di Wembley. Tak ayal, Liverpool tetap membukukan 10 tembakan on target meski hanya kebagian 38 persen dalam penguasaan bola. Empat di antara percobaan tembakan itu dibukukan Liverpool dengan counter-attack.

Pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, harus mengantisipasi apabila Liverpool kembali memakai strategi pragmatis seperti ketika di Wembley. Pochettino sendiri tak pernah mampu mengalahkan tim besutan Klopp di Anfield dalam karier kepelatihannya.

Juru taktik asal Argentina ini menelan dua kekalahan dan hanya dua kali imbang dalam empat duel di semua kompetisi. Pochettino memang pernah sekali merasakan kemenenangan di Anfield namun ketika dirinya masih menakhodai Southampton dan Liverpool masih dibesut Brendan Rodgers pada September 2013.

Bagi Spurs, hasil di Anfield juga sangat krusial untuk mengamankan posisi mereka di zona big four. The Lilywhites, julukan Spurs, bersaing ketat dengan Arsenal, Manchester United, dan Chelsea yang menempati tiga posisi di belakang mereka.

"Ini bukan soal energi atau kaki, ini tentang koneksi mental dalam tim," ujar Pochettino setelah timnya menelan tiga kekalahan dalam empat laga terbaru di Liga Premier sebelum bertamu ke Anfield, seperti dilansir dailymail.co.uk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Proliga Hari Pertama, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB

Olahraga
| Jum'at, 26 April 2024, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement