Advertisement
Preview Arsenal Vs Manchester United: Sebagai Sahubulbait, Arsenal Sangat Jago
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Arsenal adalah jago kandang di Liga Premier Inggris musim ini. Pasukan Unai Emery meraup 38 poin dalam 15 pertandingan sebagai sahibulbait.
The Gunners, julukan Arsenal, hanya kalah dari Manchester City, dalam urusan mengumpulkan poin kandang. Sejauh ini, City mengoleksi 42 poin dalam laga kandang mereka. Namun, rekor apik Arsenal di kandang bakal diuji ketika menjamu Manchester United di Emirates Stadium, London, Minggu (10/3/2019) pukul 23.30 WIB.
Advertisement
Aaron Ramsey cs. perlu mewaspadai United yang sedang bangkit di semua kompetisi. Setan Merah, julukan United, memang tak melulu menunjukkan permainan indah. Namun, United bermain konsisten dengan meraup 14 kemenangan, dua kali imbang, dan hanya meraih sekali kekalahan sejak dibesut pelatih interim Ole Gunnar Solskjaer.
Salah satu senjata United dalam meraih kemenangan yakni dengan serangan balik. Solskjaer sendiri tidak asing dengan counter attack ala Setan Merah. Pria asal Norwegia ini masih mengingat bagaimana United melumpuhkan The Gunners dengan cara tersebut saat dirinya masih berstatus sebagai pemain. Solskjaer sendiri memakai cara tersebut ketika menyingkirkan Arsenal dengan skor 3-1 dari Piala FA, akhir Januari lalu.
"Jika Anda menelusuri sejarah dan laga yang kami mainkan melawan Arsenal, begitulah caranya. Saya masih ingat sebiji gol yang saya cetak pada 1997, setelah kami bertahan dengan sebuah sepak pojok, sebuah bola dari Giggsy [sapaan Ryan Giggs] meluncur ke Karel [Poborsky] ke Andy [Cole] dan menuju saya," ungkap Solskjaer, seperti dilansir standard.co.uk, Sabtu (9/3/2019).
"Semua juga tahu bagaimana gol klasik Liga Champions [pada 2009] ketika Ji [Park Ji-sung], Cristiano [Ronaldo], dan Wayne [Rooney] merangsek ke depan. Wazza [sapaan Rooney] bahkan mencetak sepasang gol semacam itu, Ji, juga dengan counter-attack, kami punya sejarah dengan cara itu saat melawan Arsenal," imbuhnya.
Arsenal tak perlu menengok jauh-jauh hari ke belakang jika ingin mempelajari serangan balik United. Setan Merah baru saja menunjukkannya ketika menyingkirkan Paris Saint Germain (PSG) dengan skor 3-1 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, tengah pekan kemarin. PSG sebenarnya memiliki lebih banyak peluang menciptakan gol.
Tapi United dengan cerdik bermain defensif dan memanfaatkan kecerobohan lini belakang PSG untuk mencetak gol. Bomber United, Romelu Lukaku, menjadi aktor penting dengan memborong dua gol pembuka Setan Merah.
Pelatih Arsenal, Unai Emery, pun harus menyiapkan strategi khusus untuk menahan serangan balik berbahaya United. Langkah pertama, Arsenal mesti mempersolid terlebih dahulu lini belakang mereka, terutama setelah kemasukan tiga gol di markas Rennes pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (8/3/2019) dini hari WIB.
"Mereka [United] dalam momentum yang sangat bagus. Namun kami semua kompak. Kami bertemu di Piala FA sebulan lalu. Kami kalah 1-3. Namun ingat kami bermain bagus di beberapa aspek dan kami banyak mengkreasi peluang. Kami tahu laga Minggu nanti sangat berat. Ini akan jadi laga luar biasa bagi siapa saja. Kami harus tampil sangat bagus," jelas Emery, seperti dilansir independent.co.uk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bawa Medali Perunggu di Piala Sudirman 2025, Tim Merah Putih Tiba di Indonesia
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement