Advertisement
PIALA ASIA 2019: Penalti Kontroversial Bawa Jepang ke 16 Besar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penalti kontroversial yang dieksekusi Genki Haraguchi membawa Jepang mengalahkan Oman 1-0 dalam laga Grup F di Stadion Zayed Sport City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (13/1/2019). Skor itu membawa Jepang mengoleksi enam angka dari dua kemenangan dan mengantar Samurai Biru mengunci tiket ke perdelapan final.
Jepang, juara Piala Asia empat kali, lagi-lagi tampil kurang bagus. Di laga pertama Grup F, Jepang susah payah menang 3-2 atas Turkmenistan dan sempat tertinggal terlebih dahulu.
Advertisement
Di hadapan Oman, Japang juga kesulitan mengembangkan permainan. Oman nyaris unggul di menit ke-20 ketika striker Muhsen Al Ghassani mengecoh kiper Shuici Gonda. Sayangnya, tembakan Al Ghassani malah melenceng.
Keunggulan Jepang bermula ketika di menit ke-27, gelandang Raed Saleh melanggar Genki Haraguchi di kotak terlarang. Wasit menunjuk titik putih, padahal berdasarkan tayangan ulang, Haraguchi hanya tersenggol Saleh.
Wasit Amirul Izwan dari Malaysia mengabaikan protes para pemain Oman. Haraguchi maju sebagai eksekutor dan membawa Jepang unggul.
Jepang cukup beruntung tidak dihukum penalti. Bek kiri Yuto Nagatomo menghalau bola sepakan Salaah Al-Yahyaei menggunakan tangan. Insiden itu luput dari pengamatan wasit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Proliga 2024 Kamis 24 April, Pertandingan Pertama LavAni vs Garuda Jaya
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement