Profil Lawan Indonesia U-19: Diperkuat Messi dari Jepang & Rekan Setim Andres Iniesta

Harianjogja.com, JOGJA—Indonesia bakal melawan Jepang di perempat final Piala AFC U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (28/10/2018). Jepang punya pemain berbakat besar yang punya pengalaman bermain bersama pemain kelas dunia.

Samurai Biru adalah juara bertahan. Pada Piala AFC U-19 2016 di Bahrain, Jepang menjadi juara setelah mengalahkan Arab Saudi lewat adu penalti pada partai puncak.

Jepang U-19 yang jadi juara Piala AFC dua tahun lalu menelurkan dua bakat cemerlang, yakni gelandang Ritsu Doan dan bek Takehiro Tomiyasu.

Ritsu Doan yang kini berusia 20 tahun mencuat duluan. Dia tiga kali membela Jepang senior dan sudah mencetak satu gol, yakni saat Jepang mengalahkan Uruguay 4-3 dalam partai persahabatan di Saitama, 16 Oktober lalu.

Sejak Juni 2017, Ritsu Doan membela FC Groningen di Eredivisie Belanda. Musim lalu dia mencetak delapan gol untuk Groningen dan menyamai rekor Arjen Roben sebagai remaja pencetak gol terbanyak untuk Groningen dalam satu musim.

Sementara, Takehiro Tomiyasu belum sepenuhnya menetas. Dia belum mencicipi caps internasional bersama Jepang meski namanya masuk dalam skuat Samurai Biru di Piala Kirin tahun ini. Namun potensinya besar. Saat ini dia masih berumur 19 tahun dan sudah menjadi salah satu andalan Sint-Truden, kontestan Belgian Pro League, kompetisi divisi teratas Belgia.

Ritsu Doan dan Takehiro Tomiyasi tak memperkuat Jepang U-19 yang berlaga di Piala AFC 2018 di Indonesia. Umur mereka sudah kelewat tua. Namun, penerus keduanya di Jepang U-19 tak kalah hebat.

Dua pemain patut yang diawasi secara khusus oleh anak asuh Indra Sjafri dalam laga Minggu nanti adalah gelandang Yuta Goke dan penyerang Takefusa Kubo.

Takefusa Kubo baru berusia 17 tahun. Penyerang FC Tokyo itu kini menjalani periode peminjaman di Yokohama F. Marinos dan sudah mencetak satu gol di J1-League. Kubo disebut-sebut sebagai salah satu bakat terbesar Jepang saat ini. Julukannya cukup mentereng, Lionel Messi dari Jepang.

Kubo menimba ilmu di Akademi Barcelona selama empat tahun dari 2011 sampai 2015. Di Piala AFC U-19 2018, Kubo baru mencetak satu gol ketika Jepang menang telak 5-2 atas Korea Utara di laga perdana Grup B.

Pemain lain yang tak kalah hebat adalah Yuta Goke. Tak seperti Kubo yang pernah mencicipi pendidikan sepak bola di Spanyol, Goke belajar dasar-dasar sepak bola sebagaimana remaja Jepang kebanyakan, yakni di SMA. Dia menjadi juara nasional bersama SMA Aomori Yamada pada 2016.

Mulai awal musim 2018, gelandang 19 tahun ini menjadi pemain profesional dengan bergabung bersama klub J1-League, Vissel Kobe. Goke langsung masuk skuat utama Vissel Kobe dan sejauh ini sudah bermain 16 kali.

Jika Takefusa Kubo bermain bersama anak-anak muda di akademi Barcelona, Yuta Goke malah hampir saban pekan bermain bersama legenda Barcelona dan Spanyol, Andres Iniesta.

Bermain di Vissel Kobe membawa banyak pelajaran untuk Goke. Dia tiap hari berlatih bersama dua pemain yang pernah mencicipi trofi Piala Dunia. Selain Iniesta, Vissel Kobe juga diperkuat pemain Jerman Lukas Podolski.

Dari 16 kali bermain di J1-League, Goke sudah membuat satu gol, yakni kala Vissel Kobe menang 2-0 atas Shanon Bellmare. Goke memanfaatkan bola rebound sepakan Lukas Podolski. Dalam laga tersebut, Iniesta mendapat tekel brutal dari Mitsuki Saito. Tekel horor tersebut bahkan menjadi bahan pemberitaan media olahraga terkemuka Spanyol, Marca. Untungnya, Iniesta yang menjadi pahlawan Spanyol di Piala Dunia 2010 bisa merampungkan laga tanpa mengalami cedera parah.

Siapa Mitsuki Saito? Dia adalah rekan Goke di lini tengah Jepang U-19 yang akan dihadapi Witan Sulaeman dkk, Minggu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News