Advertisement
Tiga Tim Arab Tersingkir dari Piala Dunia 2018, Ini Komentar Para Pelatih

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tiga tim asal Arab menjadi kelompok pertama yang tersingkir dari Piala Dunia 2018. Maroko kandas dan dipastikan tak bisa melaju ke fase gugur dari Grup B setelah ditekuk Portugal 0-1 lewat gol Cristiano Ronaldo. Arab Saudi dan Mesir juga masuk kotak.
Mesir dan Arab Saudi sebenarnya masih punya peluang jika saja Arab Saudi bisa memenangi laga melawan Uruguay. Sayangnya, Arab Saudi kalah 0-1 gara-gara tandukan Luis Suarez. Kekalahan itu otomastis juga menyisihkan Mesir dari percaturan di Grup A karena sudah kalah dari Uruguay dan tuan rumah Rusia.
Advertisement
Meski kudu angket koper, Saudi menunjukkan permainan yang memukau saat menghadapi Uruguay. Green Falcon tak kikuk menghadapi deretan bintang La Celeste semacam Luis Suarez dan Edinson Cavani. Saudi bahkan menguasai bola lebih banyak.
Menurut catatan Whoscored, penguasaan bola Saudi mencapai 52,6% dengan akurasi umpan 87%, lebih banyak ketimbang Uruguay yang akurasi operannya hanya 85% dan penguasaan bola 47% Ini jauh berbeda ketimbang performa Saudi kala dikalahkan Rusia 0-5 di laga perdana.
“Perbedaaan permainan di laga pertama dan laga kedua sangat kentara. Hari ini kami memainkan pertandingan dengan cepat sehingga bisa masuk ke kotak penalti lawan. Jika tak bisa bermain cepat, kami tak akan bisa mengendalikan permainan dan akan kalah seperti laga pertama,” ucap Juan Antonio Pizzi, pelatih Arab Saudi, seusai laga sebagaimana dikutip dari Kuwait News Agency, Kamis (21/6/2018).
Maroko, yang tersingkir karena kegemilangan Ronaldo, sebenarnya juga tampil memuaskan dan bikin Portugal kerepotan. Maroko memegang kendali permainan saat melawan Portugal. Penguasaan bola Lion of the Atlas sebesar 55%, berbanding 45% milik Seleccao das Quinas. Bahkan, Maroko lebih banyak menembak, yakni 15 kali, sedangkan Portugal cuma 10 kali. Untung saja Portugal punya Ronaldo yang sedang tajam dan kiper Rui Patricio yang bikin empat penyelamatan krusial.
“Saya tidak kecewa dengan permainan kami dan justru sangat bangga dengan para pemain. Kami berhasil lolos ke Piala Dunia setelah penatian 20 tahun [Maroko terakhir kali bermain di turnamen empat tahunan ini pada 1998 di Prancis], dan kami berhasil menunjukkan bahwa kami juga bisa bermain bola, benar-benar bermain bola,” kata pelatih Maroko Herve Renard.
Mesir sebenarnya datang ke Rusia dengan harapan tinggi. Sayang, bintang utama mereka Mohamed Salah cedera sebelum turnamen dan absen di laga pertama kala The Pharaohs dikalahkan Uruguai 0-1. “Saya bangga dengin tim ini, tetapi mungkin kami tidak cukup baik,” ujar pelatih Mesir Hector Cuper, seperti dilansir Reuters.
Menurut Cuper, Mesir tak bisa mengeluarkan penampilan terbaik karena Salah tak bisa bergabung dalam latihan menuju turnamen di Rusia. “Jika saja dia tak cedera, tentu saja dia bisa bergabung dengan pemusatan latihan kami sebelum turnamen,” kata mantan pelatih Valencia dan Internazionale itu.
Cuper membayangkan seandainya Sergio Ramos tak memiting Salah di final Liga Champions dan bintang utama di timnya benar-benar bebas dari cedera. Mungkin saja Mesir bisa mengalahkan Uruguay serta Rusia dan menapak sejauh mungkin di Piala Dunia 2018 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Indonesia Libas Filipina di Kejuaraan Piala Suhandinata 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement