Advertisement

Munich dan Madrid Siapa Kuat? Begini Rekor Pertemuannya

Newswire
Rabu, 25 April 2018 - 07:05 WIB
Anton Wahyu Prihartono
Munich dan Madrid Siapa Kuat? Begini Rekor Pertemuannya Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane. - Reuters/Paul Hanna

Advertisement

Harianjogja.com, MUNCHEN-Real Madrid berambisi meraih hat-trick juara Liga Champions. Namun, ambisi itu bakal menemui jalan terjal. Bayern Munich bakal menjegal ambisi Los Blancos.

Bayern Munich akan menjamu juara bertahan Real Madrid di leg pertama babak semifinal Liga Champions 2017/18 di Allianz Arena, Kamis (26/4) dini hari WIB.

Advertisement

Jika dilihat dari data yang ada, Munich dan Madrid adalah dua tim Eropa yang paling sering bertemu di kompetisi paling glamor di Eropa ini. Keduanya sudah bertemu 24 kali tujuh di antaranya di semifinal. Dari 24 kali pertemuan itu, keduanya imbang, yakni sama-sama menang 11 kali dan dua kali berakhir imbang. Pertandingan Kamis dini hari adalah pertemuan ke-25.

Jika ditilik dalam enam pertemuan terakhir kedua tim di Liga Champions, Madrid lebih unggul. Madrid lima kali menang, sekali kalah. Pada pertemuan musim lalu pada April 2017, keduanya bertemu di babak perempat final. Madrid mengalahkan Munich 1-2 pada leg pertama di kandang Munich. Pada leg kedua, Madrid menghajar Munich 4-2 di Santiago Bernabeu. Bintang dalam pertemuan itu adalah Cristiano Ronaldo di mana pemain Timnas Portugal tersebut mencetak dua gol saat melawat ke Jerman dan selanjutnya menggila di kandang dengan mencetak tiga gol. Kemenangan atas Munich kemudian berlanjut hingga final dan meraih trofi Liga Champions yang ke-12. Pada musim sebelumnya, Madrid juga sukses membawa trofi itu ke Bernabeu. Artinya, pada musim ini, Madrid berambisi memboyong trofi tiga kali berturut-turut.

Memang, Munich selalu tersingkir dalam tiga semifinal Liga Champions terakhir. Tim Jerman tersebut dikandaskan Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid. Namun, pada kali ini Munich tidak mau mengulang kesalahan lagi. Terlebih lagi, Munich kini dibesut pelatih yang cukup sukses di pentas Eropa. Jupp Heynckes bisa dikatakan belum pernah gagal membawa timnya ke final Liga Champions setiap kali mencapai semifinal. Dia sukses melakukan tugas besar itu bersama Madrid pada musim 1997/98 yang akhirnya menjadi juara dan sekaligus membawa trofi Liga Champions bagi Los Blancos. Selanjutnya pada musim 2011/2012 membawa Munich menjadi runner up dan pada musim 2012/13 membawa Munich juara.

Munich akan menjadi batu sandungan pasukan Zinedine Zidane meraih trofi tiga kali beruntun. Munich tak ingin Madrid menyamai rekor mereka yang bisa membawa trofi tiga kali beruntun yakni pada musim 1973/1974, 1974/1975, dan 1975/1976.

Pelatih Munich Jupp Heynckes mengaku memiliki kenangan yang indah bersama Madrid. "Saya memiliki banyak kenangan di kepala saya di Arena Amsterdam melawan Juventus dengan Zinedine Zidane, [Filippo] Inzaghi, [Didier] Deschamps dan itu adalah akhir yang memgharukan dengan lima menit tambahan waktu. Itu adalah perasaan fantastis ketika peluit berakhir dan Real adalah juara Eropa lagi untuk pertama kalinya setelah 32 tahun," ujar Heynckes dalam sesi jumpa pers sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (24/04/2018).

Namun dia tidak akan melihat ke belakang dan pasukannya siap untuk mengatasi musuh lama bersama Zinedine Zidane. Dia siap mengukir rekor bersama Munich.

Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, menyatakan laga melawan Munich adalah sesuatu yang spesial. Sebab, dia harus melawan dengan mantan klub yang penah dia bela selama enam musim. "Tentu saja spesial saat Anda melawan tim yang Anda bela selama enam atau tujuh tahun. Saya akan melihat banyak pemain yang sempat bermain bersama, atau mereka yang masih bermain dengan saya di timnas," ujar Kroos sebagimana dikutip dari Uefa.com.

Kroos mengakui bahwa Jupp Heynckes pelatih hebat dengan taktik yang tak bisa disepelekan. "Saya bermain di bawah Jupp Heynckes dalam waktu yang lama dan saya tahu dia adalah pelatih hebat," ujar dia.

Sedangkanm bek kanan Madrid, Carvajal menganggap ada sejumlah pemain yang bisa mengancam barisan pertahanan Madrid. "Robben, Lewandowski dan Ribery adalah pemain yang paling sulit dihentikan. Dengan ruang sekecil apa pun, mereka bisa mencetak gol," tegas Carvajal sebagaimana dikutip dari Marca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Tak Ada Kejelasan, Jack Miller Hengkang dari MotoGP dan Pilih ke WSBK Musim Depan?

Olahraga
| Jum'at, 23 Mei 2025, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement