Advertisement
DIVISI UTAMA SETOP : Suporter Siap Demo
Advertisement
Divisi utama setop menuai reaksi berbeda dari suporter PSIM Jogja dan PSS Sleman.
Harianjogja.com, JOGJA — Dua sikap berbeda diperlihatkan oleh dua kubu suporter di DIY terkait dengan karut marutnya persepakbolaan Indonesia.
Advertisement
Kubu suporter PSIM, Brajamusti menyatakan siap turun ke jalan dan menggelar aksi demonstrasi pada akhir pekan ini untuk mendesak agar konflik antara PSSI dan Kemenpora diselesaikan. Sedangkan kubu Slemania-suporter PSS memilih berpikir dua kali sebelum melakukan aksi turun ke jalan.
Presiden Brajamusti Rahmad Kurniawan menyatakan aksi demonstrasi akan direalisasikan setelah mendapatkan persetujuan dari pemain dan Manajemen PSIM. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan suporter terhadap tim dan keprihatinan terhadap kondisi persepakbolaan nasional.
“Sejauh ini kami masih menunggu pihak manajemen dan pemain. Jika mereka mengizinkan, kami akan gelar,” ungkap pria yang akrab dipanggil Mamek ini kepada Harianjogja.com, Selasa (5/5/2015) sore.
Menurut Mamek, sejauh ini pihaknya terus mendukung langkah manajemen termasuk meliburkan pemain untuk sementara.
“Kami harapkan kondisi yang ada segera bisa teratasi,” harap Mamek.
Sikap berbeda ditunjukkan oleh Slemania. Ketua Umum Slemania, Lilik Yunianto mengaku belum bisa memberikan kejelasan sikap terkait dengan aksi turun ke jalan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi persepakbolaan nasional. Alasannya, Slemania masih menunggu perkembangan dari pihak Kemenpora dan Tim Transisi terkait dengan rencana menggelar kompetisi dan penyelesaian konflik dengan PSSI.
“Kami masih menunggu sampai tanggal 9. Katanya ada langkah dari Kemenpora. Setelah itu baru kami bisa tentukan sikap,” ujar Lilik.
Menurut Lilik langkah berhati-hati ini dilakukan karena pihaknya memang ingin agar langkah yang diambil Slemania tidak membuat klub dan pemain mengalami persoalan di masa mendatang. Pascasepak bola gajah, Slemania memang sempat diundang oleh Kemenpora dan mendesak agar ada pengusutan dan pemutihan terhadap pemain yang terkena hukuman akibat sepak bola gajah antara PSS kontra PSIS.
“Kami ingin yang terbaik untuk mereka,” harap Lilik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement