Advertisement

Bayern Munchen Limbung karena Pemain Egois & Suka Mengeluh

Ahmad Baihaqi
Kamis, 11 Oktober 2018 - 22:15 WIB
Budi Cahyana
Bayern Munchen Limbung karena Pemain Egois & Suka Mengeluh Javi Martinez, Joshua Kimmich, dan Robert Lewandowski. - Reuters/Michaela Rehle

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Bayern Munchen sedang limbung. Legenda Bayern era 90-an Lothar Matthaeus memberikan analisisnya mengapa Bayern bisa tampil jeblok.

Bayern memang berganti pada awal musim ini. Dia diasuh oleh Niko Kovac yang musim lalu sukses bersama Eintracht Frankfurt. Awalnya, Kovac sukses membawa Bayern tampil perkasa dengan menjuarai Piala Super Jerman.

Advertisement

Bayern juga tercatat memenangi empat kemenangan di Bundesliga Jerman dan satu pertandingan di Liga Champions. Namun setelah itu, laju Bayern mulai tersendat. Mereka gagal menang di empat pertandingan terakhir di semua ajang.

Terbaru, Bayern dibekuk Borussia Moenchengladbach tiga gol tanpa balas pada akhir pekan lalu. Kekalahan tersebut membuat Bayern turun ke peringkat keenam klasemen sementara Bundesliga Jerman. Mereka tertinggal empat poin dari sang musuh bebuyutan, Borussia Dortmund, di puncak klasemen.

Matthaeus lantas mengungkap biang jebloknya penampilan Bayern. Dia menilai para pemain bintang Bayern egois dan sulit diatur oleh Kovac. Hal itu membuat kesolidan tim terganggu.

"Terlalu banyak pemain yang egois. Pemain seperti James [Rodriguez] dan [Robert] Lewandowski merasa lebih tinggi daripara klub, sama juga dengan [Arjen] Robben dan [Franck] Ribery," ujar Matthaeus seperti dikutip dari Four Four Two, Kamis (11/10/2018).

"Ada satu pemain yang mengeluh karena jarang bermain, ada yang mengeluh jarang mendapat bola, dan yang ketiga mengkritik pergantian pemain atau marah-marah di depan jurnalis," kata dia.

Matthaeus selama ini kerap melontarkan kritik pedas kepada Bayern maupun Timnas Jerman. Menjelang Piala Dunia 2018, Matthaeus yang tak punya rekam jejak bagus sebagai pelatih mengrkritik Mesut Ozil. Dia menilai Ozil terlalu malas bersegaram Die Mannschaft. Seusai Piala Dunia, Ozil pensiun karena merasa menjadi korban rasisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

PLN Mobile Proliga 2024 di Yogyakarta Resmi Dibuka, Jakarta Elektrik PLN Siap Berlaga

Olahraga
| Jum'at, 26 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement