Advertisement
Gelandang Timnas Italia Dihukum karena Menista Agama di Laga Serie A
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ribut-ribut soal penistaan agama ternyata tak hanya terjadi di Indonesia. Gelandang Timnas Italia Rolando Mandragora dihukum larangan bermain setelah tertangkap kamera berkata tak senonoh dengan menyebut nama Tuhan.
Peristiwa itu terjadi saat Mandragora memperkuat Udinese melawan Sampdoria di Stadion Friuli, Selasa (28/8) lalu. Eks pemain Juventus itu kesal setelah bola tembakannya ditepis kiper Sampdoria berdarah Indonesia, Emil Audero. Spontan Mandragora mengumpat dengan kalimat, “Porca Madonna, Vaffanculo, Dio Cane!”
Advertisement
Ucapan itu bisa diartikan menyerang Bunda Maria serta Tuhan sekaligus. Umpatan ini benar-benar berefek berat karena ada tiga unsur penodaan agama di dalamnya. Porca Madonna, seperti dilansir BBC, Kamis (30/8), adalah istilah Italia yang dipakai untuk menghina Bunda Maria. Adapun “Dio Cane” memiliki dua unsur penistaan. Pada budaya Italia, ada larangan keras untuk menyebut nama Tuhan dengan sia-sia. Menyejajarkan ucapan “Tuhan” dengan “anjing” tentu merupakan penghinaan yang lebih besar.
Dalam laga tersebut, Udinese menang 1-0 berkat gol Rodrigo de Paul. Mandragora, pemain 21 tahun kelahiran Scampia, Italia, kemudian dihukum larangan bermain satu kali.
Operator Serie A awalnya tak menyadari adanya sumpah serapah yang mengandung unsur penistaan agama itu. Mereka baru sadar setelah melihat rekaman pertandingan.
“Berdasarkan identifikasi dari membaca gerak bibir yang terekam dari gambar-gambar televisi, jelas terlihat dia membuat pernyataan menghujat,” demikian pernyataan Komite Disiplin Serie A.
Pelatih Udinese, Daniel Prade, mencoba membela anak asuhnya itu. “Mandragora adalah pribadi yang baik, peringatan sudah cukup baginya,” kata dia.
Mandragora adalah salah satu gelandang berbakat Italia. Pelatih Italia Roberto Mancini memberinya debut berseragam Gli Azzuri dalam laga persahabatan menghadapi Prancia pada 1 Juni 2018. Di pertandingan itu Italia kalah 1-3 dan Mandragora bermain sejak menit pertama.
Kata “Tuhan” cukup sensitif di Italia yang masyarakatnya dikenal religius. Sejak 2010, Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah mendisiplinkan pemain dan pelatih yang mengucapkan Dio (Tuhan). Gianluigi Buffon pernah dipaksa meminta maaf karena mengucapkan kata Dio. Ia kemudian mengklaim bahwa ia sebenarnya mengatakan Zio (paman). Pelatih Chievo Verona, Domenico Di Carlo, juga sempat mendapatkan hukuman serupa karena menyebut Dio pada 2010. Bahkan salah satu pemainnya, Michele Marcolini, juga pernah kedapatan mengucapkan Dio setelah mendapat kartu merah. Marcolini saat itu berdalih mengatakan Diaz, meski tidak ada satu orang pun di atas lapangan saat itu yang bernama Diaz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement