Advertisement

Cuci Pakaian Jika Gagal Penalti & Rahasia Keberhasilan Kiper Timnas U-16

Imam Yuda Saputra
Minggu, 12 Agustus 2018 - 02:50 WIB
Budi Cahyana
Cuci Pakaian Jika Gagal Penalti & Rahasia Keberhasilan Kiper Timnas U-16 Dua pemain binaan PPLP Sepak Bola Jateng yang bergabung di Timnas Indonesia U/16, Kartika Vedhayanto (kiri) dan Ernando Ari (kanan). (Instagram official.pplpsepakbolajateng)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 setelah menang adu penalti melawan Thailand di Stadion Gelora Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (11/8/2018), disambut suka cita seluruh bangsa Indonesia. Tak terkecuali, jajaran pelatih Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sepak Bola Jawa Tengah (Jateng) yang bermukim di Semarang.

Para pelatih PPLP Sepak Bola Jateng tak hanya senang Timnas U-16 berhasil merengkuh juara. Mereka juga bangga karena salah satu pahlawan kemenangan itu merupakan anak didik PPLP Sepak Bola Jateng, yakni kiper Ernando Ari Sutaryadi.

Advertisement

Dalam drama adu penalti itu, Nando sapaan siswa kelas XI SMAN 11 Semarang itu mampu menepis dua kali tendangan pemain Thailand. Berkat aksi Nando itu, Timnas U-16 pun sukses menjuarai Piala AFF U-16 dengan keunggulan 5-4, setelah sebelumnya kedua tim bermain sama kuat di waktu normal dengan skor 1-1.

Salah seorang pelatih PPLP Sepak Bola Jateng, Andreas "Comot" Tri Widagdo, mengaku tidak kaget jika Nando mampu tampil gemilang saat menghadapi adu penalti. Nando bahkan mampu menunjukkan sikap yang tenang saat berada di bawah tekanan untuk memberikan kemenangan bagi tim.

“Dia biasa latihan adu penalti. Jadi tadi saat adu penalti kelihatan tenang. Itu kunci suksesnya,” ujar Comot, Sabtu malam.

Comot menyebutkan adu penalti biasa diberikan kepada para pemain PPLP Sepak Bola Jateng saat latihan hampir selesai. Biasanya, adu penalti itu diberikan untuk mengerjai para pemain maupun kiper.

“Kalau pemain yang enggak ngegolin saat penalti, biasanya dapat hukuman. Hukumannya mencuci pakaian kiper. Adu penalti biasa kami berikan saat latihan hampir selesai setiap harinya. Adu penalti itu untuk mengerjai kiper dan juga pemain yang jarang memasukkan gol ke gawang lawan,” tutur Andreas.

Berkat latihan yang terus menerus itu, Nando pun tampak tenang begitu menghadapi situasi adu penalti. Ia bahkan terlihat menyalami pemain lawan sebelum adu penalti berlangsung.

Berkat performa yang tenang itu, Nando pun tak hanya mampu menepis dua tendangan penalti pemain Thailand. Ia bahkan beberapa kali mampu menebak arah bola lawan meski akhirnya gagal ditepis.

Berkat penampilan Nando itu pula, Indonesia akhirnya berhasil meraih gelar juara untuk kali pertama di ajang Piala AFF U-16, sejak kali pertama digelar pada 2002 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement