Advertisement

Berdasarkan Falsafah Sepak Bola Kuno yang Dia Anut, Presiden Munchen Kritik Ozil

Budi Cahyana
Senin, 23 Juli 2018 - 20:25 WIB
Budi Cahyana
Berdasarkan Falsafah Sepak Bola Kuno yang Dia Anut, Presiden Munchen Kritik Ozil Mesut Ozil - Reuters/Michael Dalder

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Presiden Bayern Munchen Uli Hoeness senang dengan pensiunnya Mesut Ozil dari sepak bola internasional. Hoeness, penyerang yang membela Jerman Barat selama 1972-1976 mengatakan Ozil adalah pemain yang lemah.

Ozil mengumumkan pengunduran dirinya lewat akun Twitter, Minggu (22/7/2018). Dia tak lagi sudi membela Die Mannschaft selama masih menjadi korban perilaku rasisme. Ozil menjadi sasaran kritik setelah berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Mei di London atau satu bulan  sebelum Piala Dunia 2018 dimulai. Alih-alih simpati kepada Ozil, Presiden Bayern, Hoeness, menuduh pemain Arsenal itu menggunakan kontroversi fotonya bersama Erdogan untuk menutupi kelemahannya di lapangan.

Advertisement

Hoeness dibesarkan oleh sepak bola Jerman yang mengandalkan kerja keras, bukan kemampuan teknis dan kritik yang dia lontarkan untuk Ozil sangat terlihat dilandasi filosofi sepak bola kunonya.

“Saya senang semuanya sudah berakhir. Ozil bermain buruk dalam beberapa tahun terakhir. Ia memenangi teken terakhirnya pada Piala Dunia 2014,” ucap Hoeness kepada Bild, Senin (23/7/2018).

Hoeness mencibir gaya main Ozil yang hanya mengandalkan umpan. “Semua yang dilakukannya di lapangan hanya melakukan umpan-umpan silang. Kini, ia menyembunyikan dirinya sendiri dan penampilannya yang buruk di balik foto tersebut,” Hoeness melanjutkan.

Padahal, gaya main yang dikembangkan Jerman sangar berbasis umpan dan penguasaan bola. Jerman, sebagaimana Spanyol dan Barcelona, kini lebih menghargai kualitas individu ketimbang otot. Ozil pun mampu memberi pengaruh besar dalam perubahan ini. Namun, tak selamanya kemampuannya dihargai

"Tiap kali Bayern bertanding melawan Arsenal kami selalu membidik Ozil. Sebab, kami tahu ia adalah titik lemah,” kata Hoeness yang meraih Piala Dunia 2974 bersama Jerman Barat.

Hoeness bukan sosok terpuji. Ketika Ozil membawa Jerman memenangi Piala Dunia 2014 di Brasil, Hoeness menjalani hukuman penjara tiga setengah tahun karena penggelapan pajak. Ia kemudian dibebaskan pada akhir 2016 dan kemudian terpilih sebagai Presiden Bayern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber :

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement