Advertisement

Tragedi Jepang yang Membuat Pemain Terpaku di Kamar Ganti

Budi Cahyana
Selasa, 03 Juli 2018 - 15:10 WIB
Budi Cahyana
Tragedi Jepang yang Membuat Pemain Terpaku di Kamar Ganti Pendukung Jepang menangis setelah Belgia menang di Rostov-on-Don, Selasa (3/7/2018) dini hari WIB. - Reuters/Marco Djurica

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jepang kalah dari Belgia di 16 besar Piala Dunia 2018 secara terhormat. Samurai Biru bukan tim pengecut yang menumpuk pemain di belakang setelah unggul. Sayang, ambisi untuk menambah keunggulan malah menelan Jepang dan meninggalkan para pemain dalam keheningan, nyaris tanpa kata-kata.

“Di ruang ganti, saya minta pemain lekas mandi karena mereka hanya terpaku tanpa tahu apa yang harus dilakukan,” ujar pelatih Akira Nishino, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (3/7/2018).

Advertisement

Jepang menampilkan permainan hebat di Rostov Arena, Rostov-on-Don, Selasa dini hari WIB, unggul dua gol terlebih dahulu lewat Genki Haraguchi dan Takashi Inui di awal babak kedua. Haraguchi, sayap yang musim depan bakal membela Hannover 96 setelah empat musim merumput di Hertha Berlin berhasil menuntaskan serangan balik kilat yang diawali keberhasilan Inui merebut bola dari kaki Thomas Meunier.

Sementara, Inui yang musim lalu tampil cemerlang di Eibar sebelum digaet Betis menggandakan keunggulan lewat sepakan keras dari luar kotak penalti. Gol yang dia bikin mirip seperti yang dia ceploskan ke gawang Senegal di fase grup, bola melengkung yang presisi dan enak dilihat.

Setelah Jepang unggul dua gol dan Roberto Martinez memasukkan Marouane Fellaini dan Nacer Chadli, Nishino tak bergeming. Dia ogah menginstruksikan para pemain bertahan total. Nishino sangat percaya diri dengan kemampuan anak asuhnya.

“Tim kami cukup kuat dan kami yakin mampu mengimbangi Belgia. Ketika kami unggul 2-0, saya tidak mengganti pemain. Saya menginginkan lebih banyak gol dan kami tidak kekurangan peluang,” ucap Nishino di The Guardian.

Jepang memang punya setidaknya dua peluang untuk unggul 3-0 lewat Yuya Osako dan Shinji Kagawa.

“Kami bisa mengendalikan permainan, tetapi kemudian Belgia menaikkan tempo dan kami kewalahan menghadapi mereka,” ucap Nishino.

Nishino praktis tak mengubah skema, tetap setia dengan 4-2-3-1 ketika Jan Vertonghen memperkecil kedudukan lewat sundulan. Nishino juga tak mengubah susunan pemain saat Fellaini menuntaskan assist Eden Hazard dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Perubahan yang dia lakukan adalah mengganti Haraguchi dengan veteran dua Piala Dunia, Keisuke Honda. Soal formasi, Jepang tetap memakai 4-2-3-1 dan terus berusaha menyerang meski sangat rentan kebobolan.

Jepang akhirnya kalah di menit terakhir. Belgia mencetak gol lewat skema yang dipakai Jepang saat mengubah kedudukan menjadi 1-0, yakni serangan balik kilat. Kevin de Bruyne berlari kencang menggiring bola dan mengumpan kepada Thomas Meunier di momen yang pas. Meunier juga tak kehilangan momentum saat mengoper kepada Romelu Lukaku, dan Lukaku tidak egois. Dia membiarkan bola meluncur untuk dihantam Chadli sehingga Belgia unggul 3-2.

Jepang kalah, tetapi mampu melawan secara apik dan menampilkan salah satu pertandingan paling menarik ditonton di Piala Dunia 2018.

“Kekalahan ini adalah tragedi, tetapi kami harus menerima kenyataan. Pemain mengerahkan kemampuan terbaik dan keinginan kami adalah lolos ke perempat final. Ini adalah sebuah kegagalan,” kata Nishino.

Selama ini, Belgia dilimpahi bakat besar tetapi selalu kandas di fase gugur Piala Dunia dan Euro. Kemenangan atas Jepang menunjukkan mereka punya kegigihan yang diperlukan di laga-laga genting. “Ini adalah tes untuk karakter kami,” ucap Roberto Martinez.

“Kemenangan ini menunjukkan seperti apa pemain yang kami miliki dan apa yang bisa mereka perbuat.”

Belgia akan menghadapi Brasil di perempat final, Sabtu (7/7/2018) dini hari WIB. Mereka kini berstatus kandidat juara dan jika bisa melewati Selecao, De Rode Duivels punya kans besar untuk mencetak sejarah sebagai juara dunia anyar dan memupus dominasi Brasil, Jerman, Italia, Argentina, Uruguay, Inggris, Prancis, dan Spanyol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement