Advertisement

Pele Ucapkan Selamat kepada Mbappe

Budi Cahyana & Hanifah Kusumastuti
Minggu, 01 Juli 2018 - 17:40 WIB
Budi Cahyana
Pele Ucapkan Selamat kepada Mbappe Kylian Mbappe - Reuters/Pilar Olivares

Advertisement

Harianjogja.com—Pele memberikan ucapan selamat kepada Kylian Mbappe setelah remaja Prancis itu menyamai rekor yang sudah bertahan 60 tahun ini Piala Dunia.

Mbappe, 19, menjadi remaja pertama yang mencetak lebih dari satu gol dalam satu laga di Piala Dunia sejak Pele melakukannya dalam umur 17 tahun di Swedia pada 1958. Mbappe sudah bersinar di level klub bersama Monaco and Paris Saint-Germain, tetapi dua golnya ke gawang Argentina baru bisa mengangkatnya ke level global.

Advertisement

Pele langsung memberikan ucapan selamat atas keberhasilan anak muda ini.

“Selemat, Kylian Mbappe. Dua gol di Piala Dunia di usia yang masih sangat muda menempatkanmu ke barisan pemain hebat. Semoga beruntung di pertandingan lain, kecuali menghadapi Brasil,” tulis Pele di akun Twitter-nya.

Mbappe kini menjadi kandidat kuat peraih anugerah pemain muda terbaik Piala Dunia 2018. Dia sudah membuat tiga gol sejauh ini dan brace ke gawang Argentina menjadi penanda awal kehebatannya.

Jejak Pele

Enam dekade silam, seorang remaja ceking berkulit hitam legam mencuri perhatian di Rasunda Stadium, Solna, Swedia.

Pemain No. 10 tersebut menari-nari melewati bek-bek Swedia untuk mencetak dua gol yang membawa timnya, Brasil, menang telak 5-2 di final Piala Dunia 1958.

Pemain tersebut tidak lain adalah Pele. Saat mencetak brace ke gawang Swedia, usianya masih 17 tahun delapan bulan. Remaja tersebut kini menjadi legenda hidup Brasil yang selalu dikenang berkat kejeniusannya mengolah si kulit bundar.

Sekitar 60 tahun kemudian, aksi Pele di partai puncak Piala Dunia 1958 tersebut, diikuti remaja berkulit hitam yang juga mengenakan nomor punggung 10. Tetapi bukan memakai jersey Brasil, melainkan Prancis. Remaja tersebut adalah Kylian Mbappe. Pemain berusia 19 tahun enam bulan tersebut melesakkan dua gol ke gawang Argentina untuk membawa timnya menang 4-3 pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rusia, Sabtu (30/6/2018) malam WIB.

Dua tembakan bertenaga Mbappe dari kotak penalti gagal ditepis kiper Argentina, Franco Armani, masing-masing pada menit ke-64 dan ke-68. Sebelumnya, Prancis sempat memimpin 1-0 lewat gol penalti Antoine Griezmann. Namun, Argentina berbalik unggul dengan gol cantik Angel di Maria dan Gabriel Mercado, sebelum dibalas gol bek Prancis, Benjamin Pavard.

Argentina memperkecil ketertinggalan menjadi 3-4 dengan sundulan Sergio Aguero di injury time babak kedua. Gol Aguero itu menjadi gol terakhir dalam laga thriller yang diwarnai tujuh gol di Kazan Arena tersebut.

Dua gol Mbappe tidak hanya meruntuhkan mimpi Argentina mengakhiri paceklik gelar Piala Dunia sejak 1986. Tapi, dua gol itu sekaligus menahbiskan Mbappe sebagai remaja yang bisa mengemas brace dalam satu laga Piala Dunia sejak Pele melakukannya di Rasunda Stadium, Solna, 60 tahun silam.

“Menyenangkan menjadi orang kedua setelah Pele, tetapi itu harus ditempatkan pada konteksnya. Di Piala Dunuia, Anda punya pemain-pemain level top, itu peluang Anda menunjukkan kemampuan, tidak ada panggung yang lebih baik dibandingkan Piala Dunia,” ujar Mbappe merendah, seperti dilansir Reuters, Sabtu.

Prancis melaju ke babak perempat final Piala Dunia untuk kali pertama secara back-to-back. Pada Piala Dunia 2014, tim berjuluk Les Bleus tersebut juga mencapai babak delapan besar, sebelum ditumbangkan Jerman yang akhirnya keluar sebagai juara. Di babak 16 besar, Prancis akan Uruguay.

Messi Nelangsa

Cerita indah Mbappe di Kazan Arena itu seolah bertolak belakang dengan nasib Lionel Messi. Laga di Kazan Arena sepertinya bakal menjadi penampilan terakhir pemain terbaik dunia lima kali itu bersama Argentina. Harapan Messi memburu trofi Piala Dunia dalam kariernya kembali kandas.

Messi tidak mencatatkan namanya di papan skor. Dia hanya menyumbang assist atas gol Argentina yang dilesakkan Gabriel Mercado. Gol tersebut sebenarnya sempat membawa unggul La Albiceleste, julukan Argentina, 2-1 pada menit ke-48. Namun, Messi yang berperan sebagai striker sentral gagal menyelamatkan timnya dari kekalahan.

Wajah muram Messi menjadi sorotan begitu wasit meniup akhir pertandingan. La Pulga kembali gagal meraih Piala Dunia seperti dalam tiga edisi sebelumnya, 2006, 2010, dan 2014. Bahkan, inilah kali pertama Argentina gagal lolos ke babak perempat final sejak Piala Dunia 2002.

“Ini sangat menyakitkan, khususnya sejak para pemain telah berusaha keras. Ini laga yang sangat-sangat sulit, pemain telah mengerahkan segalanya, namun mereka tidak bisa bertahan di sini,” jelas Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement