Advertisement

Seandainya Salah Tidak Cedera, Mungkin Saja Nasib Mesir Lebih Baik

Budi Cahyana
Rabu, 20 Juni 2018 - 14:25 WIB
Budi Cahyana
Seandainya Salah Tidak Cedera, Mungkin Saja Nasib Mesir Lebih Baik Mohamed Salah - Reuters/Dylan Martinez

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Khalayak sepak bola Mesir barangkali bakal menaruh kebencian tak berkesudahan terhadap Sergio Ramos. Gara-gara bek Real Madrid tersebut, Mesir harus menunda impian untuk berbicara banyak di Piala Dunia 2018.

Mohamed Salah adalah pemain paling penting di skuat The Pharaohs. Dua golnya ke gawang Kongo di Kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Oktober 2017 memastikan Mesir lolos ke Piala Dunia pertama mereka sejak 1990. Ketika undian menempatkan Mesir di Grup A bersama Uruguay, Arab Saudi, dan Rusia, ekspektasi tinggi langsung ditambatkan. Uruguay ngos-ngosan di Kualifikasi Zona Conmebol, Arab Saudi adalah wakil Asia yang tak punya banyak pemain bintang, dan Rusia tidak teruji lewat kualifikasi serta sering meraih hasil buruk di uji coba. Setidaknya, Mesir menatap kans besar lolos ke fase gugur, apalagi Salah sedang dalam performa terbaik bersama Liverpool dengan menjadi pencetak gol terbanyak sekaligus pemain terbaik di Liga Inggris 2017/2018.

Advertisement

Namun, harapan itu mulai terkikis ketika di final Liga Champions 2017/2018 pada akhir Mei lalu, Salah jatuh setelah dipiting Ramos. Salah sempat bertahan tak lebih dari dua menit dan akhirnya limbung. Bahunya cedera dan dia diperkirakan absen dua bulan. Dislokasi bahu yang membekap Salah adalah jenis cedera serius yang butuh setidaknya delapan pekan untuk penyembuhan.

Pulih Lebih Cepat

Salah ternyata pulih lebih cepat, dia bisa benar-benar fit pada akhir Juni. Artinya, apabila Mesir lolos ke fase gugur, Salah kemungkinan dapat optimal.

Tim dokter Mesir bekerja sangat keras dan kesembuhan Salah dikebut. Sebelum Mesir memulai laga perdana Piala Dunia 2018 melawan Uruguay, Salah sudah berlatih. Pelatih Hector Cuper bahkan menyatakan Salah sudah bisa diturunkan, tinggal tergantung kesiapan mentalnya.

Toh, Salah tak bermain. Mesir pun kalah 0-1 dari Uruguay gara-gara gol sundulan bek Jose Gimenez.

Salah kemudian benar-benar siap merumput untuk menghadapi Rusia di laga kedua. Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Rabu (20/6/2018) dini hari WIB, Salah turun sejak menit pertama dan dia bermain dengan penuh ketakutan. Salah tak penah berduel dengan pemain lain, mungkin untuk melindungi bahunya yang belum benar-benar pulih. Salah secara keseluruhan tampil buruk. Dia punya empat kali kesempatan menembak, tetapi hanya dua yang akurat. Satu bola sepakannya diblok dan satu lagi meleset. Ketakutan Salah makin kentara karena dia tiga kali kehilangan bola dan sama sekali tak pernah berhasil melewatu lawan. Di lini depan, Mesir benar-benar mati kutu dan lini belakang mereka tak bisa menutupi kelemahan Salah.

Akurasi tembakan salah hanya 50%. (Reuters)

"Di babak pertama, kami bermain sangat baik. Tetapi di babak kedua lini belakang kehilangan konsentrasi," ucap Hector Cuper dalam jumpa pers seusai laga sebagaimana dilansir Reuters.

Mesir kalah 1-3. Salah mencetak gol lewat titik penalti pada menit ke-73. Gol itu tak cukup menghentikan Rusia yang sudah unggul terlebih dahulu lewat bunuh diri Ahmed Fahti di menit 47, sepakan keras Denis Cherysev di menit 59 dan penyelesaian sempurna Artem Dzyuba pada menit 62. Mesir pun tinggal sejengkal lagi angkat koper dari Rusia. Jika Rabu malam nanti Uruguay menang atas Arab Saudi, The Pharaohs kudu mengucapkan selamat tinggal kepada Piala Dunia dan harus menunggu empat tahun lagi untuk memperbaiki peruntungan.

Di papan klasemen sementara, poin Mesir masih nol, sedangkan Rusia enam dan Uruguay tiga. Apabila Urugay mengalahkan Saudi, poin semifinalis Piala Dunia 2010 itu akan menjadi enam. Dengan satu pertandingan tersisa, mustahil bagis Mesir menyamai angka Rusia dan Uruguay.

Gara-Gara Ramos

Dan kegagalan itu gara-gara cedera Salah, setidaknya itu yang ada di benak Hector Cuper. Menurut Cuper, Mesir tak bisa mengeluarkan penampilan terbaik karena elemen terpenting mereka, yakni Salah, tak bisa bergabung dalam latihan menuju turnamen di Rusia.

“Tak ada yang meragukan bahwa Salah sangat penting bagi tim ini. Kami semua sangat cemas ketika dia cedera di final Liga Champions. Jika saja dia tak cedera, tentu saja dia bisa bergabung dengan pemusatan latihan kami sebelum turnamen,” kata mantan pelatih Valencia dan Internazionale itu.

“Tetapi kami tak bisa memaksakan kehendak. Prioritas kami adalah dia kembali fit. Saya harus berbicara dengan tim dokter untuk benar-benar tahu dia sudah bugar 100 persen. Saya juga harus bicara dengan Salah untuk tahu apakah dia bisa bermain.”

Cuper membayangkan seandainya Sergio Ramos tak memiting Salah dan bintang utama di timnya benar-benar bebas dari cedera. Mungkin saja Mesir bisa mengalahkan Uruguay dan Rusia dan menapak sejauh mungkin di Piala Dunia ini.

“Jika dia berada dalam kondisi terbaik kemungkinan lain bisa saja terjadi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jogja Tuan Rumah Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya

Olahraga
| Sabtu, 20 April 2024, 05:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement