Advertisement

Penahan Penalti Messi Ternyata Pembuat Film

Stefanus Arief Setiaji
Minggu, 17 Juni 2018 - 14:43 WIB
Sugeng Pranyoto
Penahan Penalti Messi Ternyata Pembuat Film Hannes Halldrsson

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Secara mengejutkan Islandia berhasil menahan Argentina. "Kami mungkin hanya 11 pemain yang memainkan pertandingan sepak bola, tetapi kami semua bersama-sama. Kami merasakan dukungan dan itu sangat berarti bagi kami. Penduduk Islandia mendukung kami."

Kalimat yang disampaikan Hannes Halldorsson, penjaga gawang tim nasional Islandia seperti dikutip Icenews, sebuah media online di Islandia.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan Hannes saat menjadi salah satu bintang produk minuman berkarbonasi.

Hannes tidak hanya menjadi bintang iklan. Dia juga yang menjadi sutradara dari iklan tersebut.

Iya, selain berprofesi sebagai penjaga gawang, Hannes lebih dulu dikenal sebagai film maker.

Menarik memang. Tak banyak yang tahu latar belakang Hannes sebelumnya. Orang lebih mengenalnya sebagai penjaga gawang tim nasional dari negeri antah berantah.

Islandia tak punya tradisi sepak bola yang mapan. Namun, negara ini mampu mencuri perhatian dalam kurun 5 tahun terakhir.

Mampu lolos hingga babak 16 besar di Piala Eropa 2016 dan kini mereka tengah tampil di Piala Dunia 2018 di Rusia. Bahkan, Islandia lolos dengan menyingkirkan Belanda. Sebuah prestasi luar biasa.

Kembali ke sosok Hannes Halldorsson, kiper berusia 34 tahun itu praktis tengah menjadi pembicaraan. Kemampuan membaca bolanya jitu hingga pemain sekelas Lionel Messi gagal menaklukannya dalam tendangan penalti.

Tendangan Messi dari titik putih pada menit ke-64 saat Islandia bersua Argentina, berhasil diblok. Argentina gagal menang dan skor berkesudahan 1-1.

The Guardian pernah menulis bahwa Hannes Halldorsson sempat tak ingin berkarier sebagai pemain sepak bola. Dia ingin berhenti main bola saat usianya 20 tahun.

Meski telah menerima banyak pelatihan sepak bola, dia memilih karier sebagai pembuat film.

Hannes Halldorsson dibesarkan di Breidholt, daerah pinggiran kota di Reykjavik.

Dia berlatih dengan klub kecil bernama Leiknir. Tetapi, seperti biasa untuk generasinya di Islandia, tidak ada fokus untuk mengajar seorang kiper dan apa yang harus dilakukan.

Dia adalah salah satu dari tiga pemain reguler tim nasional yang lahir pada 1984. Namun, keberhasilan Islandia telah menginspirasi dalam beberapa tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : jibi/bisnisindonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kalah dari Wakil India, Ginting Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia di Piala Thoas 2024

Olahraga
| Rabu, 01 Mei 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement