Advertisement

Anggota Parlemen Larang Wanita Rusia Lakukan Ini

Maria Yuliana Benyamin
Kamis, 14 Juni 2018 - 19:40 WIB
Sugeng Pranyoto
Anggota Parlemen Larang Wanita Rusia Lakukan Ini  Tiang listrik di Zabivaka dibentuk menjadi maskot resmi Piala Dunia 2018, di luar Kaliningrad, Rusia 13 Juni 2018. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Rusia, sebagai tuan rumah penyelanggaraan Piala Dunia 2018 kini tengah jadi fokus perhatian dunia.  

Namun, di balik gegap gempita itu, ada hal yang cukup ditakutkan dan menjadi perhatian parlemen di Rusia.

Advertisement

Seperti dikutip dari Reuters, Tamara Pletnyova, salah seorang anggota parlemen senior, mengimbau para wanita Rusia untuk menghindari hubungan seks dengan pria asing kulit putih selama Piala Dunia.

Ada sejumlah alasan di balik imbauan ini.

Pertama, sang ibu bisa saja menjadi ibu tunggal untuk anak-anak ras campuran tersebut akibat ‘hubungan singkat’ selama ajang Piala Dunia.  

Kedua, jika pun sang wanita Rusia akhirnya menikah dengan pria asing, hubungan itu sering berakhir buruk karena tidak dilandasi cinta yang kuat.

Setelah menikah, biasanya sang wanita dibawa ke negara sang pria. Syukur-syukur hubungan ini bisa berlanjut. Yang biasanya terjadi, hubungan mereka kandas, dan sang wanita bersama anaknya akhirnya terdampar di negeri orang. Dalam kasus ini, sang wanita bisa saja pulang kembali ke Rusia, tetapi biasanya tanpa sang anak.

Kekhawatiran di atas cukup beralasan jika berkaca ke pengalaman yang terjadi pada Olimpiade Moskow 1980, ketika alat kontrasepsi belum banyak tersedia.

Akibat dari ‘hubungan singkat’ selama Olimpiade Moskow itu, lahir banyak anak-anak yang disebut “Anak-Anak Olimpiade” atau “Children of The Olympics”.

Istilah ini digunakan selama era Soviet untuk menggambarkan anak-anak yang lahir dari hasil ‘hubungan’ antara pria atau wanita Rusia dengan pasangan dari Afrika, Amerika Latin, hingga Asia, selama penyelenggaraan acara-acara internasional.

“Banyak anak-anak yang lahir dari hubungan ini [ras campuran] menghadapi diskriminasi. Anak-anak ini menderita sejak zaman Soviet,” ujar Pletnyova kepada ketika diwawancarai stasiun radio Govorit Moskva.

Pletnyova yang juga adalah kepala komite parlemen untuk keluarga, wanita dan anak-anak mengungkapkan kondisi akan berbeda jika mereka lahr dari satu ras yang sama.

“Akan tetapi, sangat berbeda jika mereka dari ras yang berbeda.  Saya bukan seorang nasionalis, tetapi saya tahu bahwa anak-anak itu menderita. Mereka ditinggalkan hanya dengan ibunya di sini [Rusia],” katanya.

Lebih lanjut Pletnyova mengharapkan warga Rusia menikah karena cinta, tanpa memandang etnis mereka.

Anggota parlemen Rusia lainnya, Alexander Sherin, juga mewanti-wanti ancaman lain di balik penyelenggaraan Piala Dunia 2018.

Penggemar asing dapat membawa virus ke Piala Dunia dan menginfeksi orang Rusia.

Oleh karena itu, menurutnya, orang-orang Rusia harus berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

PLN Mobile Proliga 2024 di Yogyakarta Resmi Dibuka, Jakarta Elektrik PLN Siap Berlaga

Olahraga
| Jum'at, 26 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement