LONG-FORM: Reaksi Pemain yang Gagal ke Piala Dunia; Patah Hati, Getun Setengah Mati, hingga Mutung dan Emoh Membela Timnas

Harianjogja.com, JOGJA—Piala Dunia adalah impian tertinggi bagi banyak pemain bola. Mereka berusaha keras untuk memikat hati pelatih agar masuk dalam skuat tim nasional di perhelatan empat tahunan itu. Ketika diabaikan, beberapa dari mereka menanggung kekecawaan yang sangat dalam. Tak sedikit pula yang berusaha menerima kenyataan. Ini reaksi para pemain bintang yang gagal tampil di Piala Dunia 2018 lantaran tak mendapat kepercayaan dari pelatih, padahal mereka sangat bugar dan tidak dibekap cedera.

Sadar Diri

Alvaro Morata menjadi langganan lini depan Spanyol di era kepelatihan Julen Lopetegui. Tetapi dia akhirnya tersingkir lantaran penampilannya di Chelsea sangat labil. Lopetegui memilih memasukkan Diego Costa, Iago Aspas, dan Rodrigo dan skuat final untuk Piala Dunia 2018. “Membawa empat striker bukan yang kami inginkan. Kami harus membawa tiga pemain lagi yang punya kemampuan beragam,” ujar Lopetegui.

Alvaro Morata bisa mencium trofi Piala FA, tetapi tak bisa mencium ketatnya persaingan merengkuh trofi Piala Dunia. (Reuters)

Morata mencoba berbesar hati, sadar performanya di London sangat butut sejak paruh musim.

“Semoga Spanyol beruntung di Piala Dunia. Mulai sekarang, saya akan mendukung dan menyemangati mereka sampai akhir.”

Mario Gotze empat tahun lalu menjadi pahlawan Jerman. Namun, keputusannya pindah ke Bayern Munchen malah menggerus kemampuannya. Cedera dan penyakit semakin mendorong Gotze ke level terendah dalam kariernya di lapangan hijau. Joachim Low tak membawanya ke Rusia karena tahu Gotze tak berada dalam bentuk kemampuan terbaik.

“Dia tak menunjukkan kualitas yang dia miliki. Semoga dia lekas kembali.”

Gotze mafhum dengan apa yang dia alami.

“Tentu saja saya sedih tak bisa bermain di Piala Dunia,” ujar dia tanpa berlarat-larat dalam kepiluan.

“Saya akan melakukan semuanya agar bisa kembali ke tim nasional. Saya harap teman-teman, jajaran pelatih, dan seluruh tim sukses di Rusia dan saya akan berdoa agar mereka menjadi juara dunia.”

Ngambek

Adrien Rabiot punya pengaruh besar dalam kesuksesan Paris Saint-Germain di Liga Prancis. Namun, Didier Deschamps menilai penampilan Rabiot di PSG dan di Timnas Prancis beda.

“Level performa Adrien untuk Prancis beda dengan yang dia tunjukkan di PSG,” ucap Deschamps menjelaskan alasannya menepikan Rabiot dari skuat berisi 23 pemain yang akan dibawa ke Rusia.

Deschamps masih memberi kesempatan dengan memasukkan nama Rabiot dalam daftar pemain cadangan yang bisa masuk skuat inti manakala ada pemain yang cedera. Namun, gelandang 23 tahun ini sudah telanjur kecewa. Dia mengirimkan surel ke Deschamps, mengatakan tak siap untuk masuk dalam daftar cadangan. Menurut laporan media Prancis L’Equipe, Rabiot berkata, “Tidak bisa mengikuti program latihan untuk 11 pemain cadangan.”

Tak Percaya

Jack Wilshere pernah menjadi gelandang muda dengan prospek cerah. Namun, cedera menumpulkan bakatnya. Dia jarang mendapat kepercayaan dari Arsene Wenger di Arsenal. Akhirnya, pelatih Inggris Gareth Southgate mengabaikannya. Wilshere jelas getun dan menumpahkan kekecewaannya di akun Twitter.

“Saya sangat kuat dan fit sepanjang musim dan yakin seharusnya berada di skuat Piala Dunia. Saya bisa memberi dampak nyata. Meski begitu saya harus menghormati keputusan manajer dan mendoakan seluruh skuat sukses besar pada turnamen. Saya akan selalu menjadi penggemar Inggris dan akan mendukung rekan-rekan bersama dengan seluruh bangsa.”

Jack Wilshere, merasa sangat pantas tampil di Piala Dunia 2018. (Reuters)

Joe Hart juga kecewa berat karena Southgate lebih memercayai Jack Butland, Nick Pope, dan Jordan Pickford untuk mengawal gawang Inggris. Hart kehilangan status sebagai kiper Inggris lantaran dia terlebih dahulu kehilangan kepercayaan dari Pep Guardiola di Manchester City. Hart sempat mereparasi karier di Torino, tetapi kembali melempem saat membela West Ham.

“Joe adalah kiper Inggris dengan 75 penampilan internasional. Saya kira bukan sebuah penghormatan jika menempatkannya dalam daftar pemain cadangan,” ujar Southgate menjelaskan alasannya meninggalkan Hart.

Si penjaga gawang dongkol setengah mati.

“Saya tak akan bohong. Saya patah hati,” tulis Hart di Instagram.

“Saya tahu apa yang sudah saya berikan ke tim ini, tetapi memang itu yang akhirnya terjadi.”

Pensiun

Radja Nainggolan tak habis pikir performa brilian yang dia perlihatkan bersama AS Roma tidak cukup mendulang perhatian pelatih Belgia Roberto Martinez. Beragam spekulasi bermunculan mengenai penyebab dicoretnya Nainggolan dari skuat Belgia, yakni kelakuannya yang tak mencerminkan olahragawan profesional. Nainggolan adalah perokok yang suka menenggak miras. Namun, Martinez menegaskan dia memilih pemain berdasarkan pertimbangan taktik.

“Radja adalah pemain top. Dalam dua tahun terakhir, tim berkembang dengan kemampuan spesifik tiap pemain. Kami tahu Radja punya peran penting di klub dan kami tak bisa memberi peran serupa di skuat Belgia,” ucap Martinez.

Nainggolan tahu tak bakal dipercaya Martinez dan dia membuat keputusan yang cukup ekstrem.

“Sangat menyesal karena harus mengakhiri karier internasional. Saya sudah mengerahkan segalanya agar bisa membela negara saya. Menjadi diri sendiri memang bisa bikin kacau. Mulai hari ini, saya akan menjadi fans,” tulis Nainggolan di Instagram.

Sandro Wagner adalah andalan Joachim Low sejak Piala Konfederasi 2017. Bukan sebagai pemain utama memang, tetapi Wagner selalu mengisi pos striker bergantian dengan Timo Werner dan Lars Stindl. Kariernya juga moncer. Selepas dari Hoffenheim, dia digamit klub tempatnya merintis karier, Bayern Munchen. Di Hoffenheim dia menjadi striker utama, sedangkan di Bayern hanya menjadi pelapis Lewandowski. Namun, dia tak pernah mengecewakan ketika turun. Sejak diboyong Bayern pada Januari lalu, Wagner mencetak sembilan gol dalam 17 penampilan di semua kompetisi. Ketika Stindl cedera, peluangnya menjadi striker Jerman di Piala Dunia tentu saja besar, sebelum penyerang Jerman di Olimpiade 2016, Nils Petersen mencuri perhatian dengan menjadi striker kelahiran Jerman tertajam di Bundesliga dengan catatan 15 gol bersama Freiburg.

Sandro Wagner, mutung setelah ditinggal Joachim Low dan akhirnya memutuskan pensiun. (Reuters)

Low akhirnya menepikan Wagner dan memilih Petersen bersama striker gaek Mario Gomez untuk menemani Timo Werner di lini depan, padahal Petersen belum pernah membela Jerman di level senior.

“Salah satu bagian pekerjaan saya sebagai pelatih tim nasional sayangnya adalah membuat keputusan sulit dan menghancurkan impian pemain,” ujar Low di bundesliga.com.

“Ini bukan keputusan melawan pemain. Keputusan seperti ini selalu dibuat untuk kepentingan tim. Ini adalah keputusan yang diambil untuk Gomez dan Petersen, bukan keputusan untuk melawan Sandro. Saya berharap banyak dari Petersen. Dia adalah joker [istilah untuk pemain yang kerap mencetak gol meski turun dari bangku cadangan] yang sangat baik.”

Wagner, yang selalu berkoar bahwa dia sangat layak tampil di Piala Dunia dan akan sangat gila jika dia tak bisa ke Rusia, akhirnya harus menelan arogansinya.

“Dengan ini, saya memutuskan pensiun dari tim nasional,” ucap dia kepada Bild.

“Sudah jelas bahwa saya selalu bicara terbuka, jujur. Dan ini berarti saya tidak cocok dengan tim pelatih. Saya berbohong jika mengatakan saya tidak kecewa. Piala Dunia tentu momen yang sangat bagus. Tetapi setidaknya anak-anak sangat senang karena saya bisa menghabiskan banyak waktu bersama mereka selama musim panas.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News