Advertisement

Soal Konsistensi & Pengaruh, Messi Tak Tertandingi, Bahkan oleh Ronaldo Sekali Pun

Budi Cahyana
Senin, 30 April 2018 - 16:45 WIB
Budi Cahyana
Soal Konsistensi & Pengaruh, Messi Tak Tertandingi, Bahkan oleh Ronaldo Sekali Pun Pemain Barcelona merayakan gol./Reuters - Susana Vera

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA–Lionel Messi memahat rekor baru ketika mengalahkan Deportivo La Coruna dan membawa Barcelona merengkuh titel ke-25 La Liga, Senin (30/4/2018) dini hari WIB. Messi kini menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencetak lebih dari 30 gol dalam tujuh musim di sepanjang sejarah penyelenggaraan Liga Spanyol. 

Itu adalah pencapaian mengagumkan dan langka. Tak ada yang bisa menandingi Messi. Tidak musuh bebuyutannya, Cristiano Ronaldo. Tidak pula predator-predator masa silam La Liga semodel Emilio Butragueno, Ivan Zamorano, Hugho Sanchez, Ronaldo de Lima, Raul Gonzales, Romario Faria, Samuel Eto'o, atau Alfredo di Stefano sekali pun.

Advertisement

Sebelum menghadapi La Coruna, rekening gol Messi ada di angka 29. Itu sudah menjadi gol paling banyak. Rival abadi Messi, Ronaldo, baru mengemas 23 gol. Rekor Messi datang di menit ke-38 ketika bola sepakan kaki kirinya menggetarkan jala kiper La Coruna, Ruben. Messi kemudian menyempurnakan malam di Stadion Riazor dengan menambah dua gol lagi di menit 82 dan 85. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 4-2 untuk Barca.

Messi kini sudah mengemas 32 gol dan dia memimpin perburuan Sepatu Emas Eropa, predikat untuk pencetak gol terbanyak di Benua Biru. Messi unggul satu gol atas striker Liverpool yang sedang naik daun, Mohamed Salah.

Messi kali pertama menghentak dengan catatan 34 gol pada musim 2009-2010. Di tiga musim berikutnya, keran golnya mengalir deras. Dimulai dari 31 gol pada 2010-2011 dan menggila pada 2011-2012. Saat itu Messi sangat menakjubkan, dengan catatan 50 gol di La Liga. Torehan itu nyaris dia ulangi semusim berikutnya ketika dia mengemas 46 gol. Dia sempat mejan di musim 2013-2014. Catatan golnya hanya 28. Pada 2014-2015 Messi kembali dengan 43 gol dari 38 pertandingan dan lagi-lagi melempem pada 2015-2016 karena hanya membuat 26 gol. 

Dua digit gol adalah prestasi bagus bagi striker-striker kelas dunia pada umumnya. Namun, Messi bukan pemain kebanyakan. Membuat gol di bawah angka 30 adalah kelemahan. Musim lalu orang Argentina ini kembali ke levelnya. Dari 34 pertandingan La Liga, dia membuat 37 gol. Sekarang, Messi masih punya empat pertandingan lagi dan kesempatannya untuk menambah pundi-pundi golnya masih sangat terbuka.

Messi sekarang memimpin perburuan Sepatu Emas, predikat untuk pemain terproduktif di Eropa. Dia unggul satu gol atas Mohamed Salah.

Sejak masuk skuat utama Azulgrana pada 2004, ketika itu usianya 17 tahun, pengaruh Messi tak pernah surut. Musim ini di La Liga, Barca bakal lunglai tanpa Messi. Peraih lima Ballon d'Or itu secara mulus mampu beradaptasi dari sistem 4-3-3 yang sebelumnya dikembangkan Pep Guardiola, Tito Villanova, Tata Martino, dan Luis Enrique, ke sistem 4-4-2 yang dirancang Ernesto Valverde. 4-4-2 dipilih Valverde karena Ousmane Dembele yang didatangkan dari Dortmund untuk menggantikan Neymar malah cedera parah. Sementara, pemain binaan La Masia, Gerard Deulefou, tak mampu mengembang amanat sebagai penyerang sayap kanan.

Skema dua penyerang memungkinkan Barca menumpuk lebih banyak gelandang dan memberi keamanan untuk lini belakang. Barca bisa memainkan formula ini berkat kehadiran Paulinho dari Guangzhou Evergrande. Pemain yang sempat gagal di Tottenham Hotspur itu bisa melengkapi irama permainan Ivan Rakitic, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta yang sudah mapan sejak era Enrique. Namun, kompensasi untuk lini tengah yang kokoh adalah barisan penyerang yang butuh kerja keras.

Duet penyerang sebenarnya kurang ideal karena Luis Suarez cedera di pekan-pekan awal La Liga dan Valverde terpaksa bergantung pada Paco Alcacer. Nama yang disebut terakhir hanya berkualitas semenjana dan untungnya Barca punya Messi yang bisa membereskan banyak persoalan. Ketiadaan penyerang sayap dalam formasi 4-4-2 memaksa Messi mengubah perannya, tak lagi mengeksploitasi tepi lapangan tetapi berlagak seperti penyerang lubang. Dan dia sukses. Messi menjadi sangat komplet, mampu mencetak gol sama banyaknya dengan Salah, mengkreasi peluang sebaik Mesut Ozil, menciptakan assist sepiawai Kevin de Bruyne, dan mendribel selincah Neymar.

Di luar catatan 32 yang membuat Messi makin bertabur rekor, musim ini dia melepas 12 assist, menciptakan 78 peluang, melewati lawan 164 kali, dan menembak secara akurat 86 kali, 14 di antaranya membentur tiang dan mistar. Messi juga 73 kali dilanggar, terbanyak di La Liga. Wilayah Messi dijatuhkan kebanyakan di sepertiga akhir lapangan dan itu sangat menguntungkan Barca dalam situasi bola mati.

Di masa-masa genting, Messi mampu menyelamatkan Barca. Saat Suarez cedera dan skema 4-4-2 belum mapan, Messi mencetak dua gol ke jala Alaves, hattrick ke gawang Espanyol, dan empat gol ke gawag Eibar. Tanpa Messi, Barca bakal kalah dua kali. Saat menghadapi Valencia pada November 2017, Barca tertinggal 0-1 dan Messi mengirim assist untuk Jordi Alba di pengujung laga sehingga skor berakhir 1-1. Maret lalu, Messi cedera paha dan terpaksa melewatkan laga internasional bersama Argentina. Kemudian, Barca menghadapi Sevilla dan Messi duduk di bangku cadangan. Hingga menit ke-80, Blaugrana tertinggal 0-2. Messi masuk, mencetak dua gol di dua menit terakhir dan menghindarkan Barca dari kekalahan.

Sampai pertandingan melawan La Coruna di pekan ke-34, Barcelona belum pernah kalah dan berpeluang menjadi satu-satunya dim di La Liga yang tak sekali pun keok dalam satu musim.

Messi, dengan segala kelebihannya, disanjung lawan dan disegani kawan. Pada awal April lalu, dalam laga krusial menghadapi Atletico, Barca unggul 1-0 lewat sepakan bebas Messi. Seusai laga, pelatih Atletico, Diego Simeone, berkata, "Seandainya Messi bermain untuk kami, bukan mereka yang menang, melainkan kami."

Seandainya Messi bermain untuk Atletico, bukan Barcelona yang menjuarai La Liga, melainkan tim asuhan Simeone.

"Setiap kali menyentuh bola, Messi selalu membuka kemungkinan untuk mengubah laga. Tanpa dia, tim akan sangat berbeda," ujar Valverde.

Tanpa Messi, sepak bola akan berbeda. Cristiano tak akan punya tandingan dan rekor-rekor bakal terasa menjemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Petenis Serbia Djokovic Raih Penghargaan Olahragawan Terbaik Dunia

Olahraga
| Selasa, 23 April 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement